London (ANTARA) - Para tenaga medis, seperti dokter dan perawat asal Indonesia yang bekerja di berbagai rumah sakit di Inggris ikut melakukan kampanye tentang bahaya virus corona jenis baru (COVID-19) dengan Bahasa Indonesia.
Pensosbud KBRI London Okky Diane Palma kepada ANTARA London, Minggu (31/5), mengatakan KBRI London bangga ada perawat dari Indonesia yang ikut mengampanyekan bahaya COVID-19 dan tetap tinggal di rumah guna mencegah penularan virus itu.
“Kami di KBRI London secara umum menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada Nurse Atmi yang menjalankan tugasnya sebagai tenaga kesehatan, 'key worker', di baris depan,” ujar dia.
Beberapa dokter dan perawat Indonesia yang bekerja di rumah sakit ikut membantu pemerintah Inggris dalam mengatasi pandemi virus corona yang jumlah korban meninggal dunia terus meningkat bahkan pernah dalam sehari mencapai 500 orang.
Terkaitdengan kampanye yang dilakukan mereka dalam Bahasa Indonesia, ia mengharapkan hal tersebut menjadi salah satu bukti Indonesia serius dalam melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Komunitas Indonesia di Inggris siap mengikuti protokol kesehatan dan berupaya seoptimal mungkin masuk dalam normal baru.
"Wah itu yang selalu menjadi misteri untuk saya juga, semoga suatu hari bisa terjawab,” ujar Atmi Purwati Sirs, perawat asal Indonesia yang bekerja di rumah sakit North Tees and Hartlefool di pinggiran pusat kota Stockton, Middleborough.
Atmi yang bekerja sebagai perawat atau dikenal dengan "nurse" ikut membantu para korban COVID-19 mempromosikan bahaya virus itu dan menganjurkan warga untuk tetap di rumah. Kampanye yang dilakukannya itu mengunakan Bahasa Indonesia.
Perawat Atmi yang merupakan register nurse di rumah sakit North Tees and Hartlefool bersama rekan-rekan dari berbagai negara mengampanyekan kepada warga untuk tetap di rumah dengan berbagai bahasa, seperti Arab, Urdu, Zimbabwe, Mandarin, dan Filipina di mana perawat berasal.
Dalam pesan untuk komunitas internasional “A Message to our international communities” yang dibuat rumah sakit tempat Atmi bekerja juga ada yang menggunakan Bahasa Urdu, Arab, dan Mandarin.
Atmi Purwati Sirs, perawat Indonesia disebut oleh rekan kerjanya sebagai legenda absolut.
Ia mengatakan bahwa virus tersebut, antara lain sebagai berbahaya, daya jangkit yang cepat, dan menyebabkan kondisi darurat.
"Jika kita keluar rumah jaga jarak aman dengan orang sekitar. Berada di keramaian kita bisa tertular dan menularikan ke orang lain. Jika memungkinkan kita bekerja di rumah dan beribadah di rumah dan rajin mencuci tangan untuk mencegah penularan virus dan rantai penyebaran virus bisa terputus," katanya.
Dengan diam di rumah dan selalu waspada keamanan masing-masing, katanya, sebagai keterlibatan untuk menyelamatkan banyak nyawa dan melindungi sesama.
"Kita harus bekerja sama untuk bisa memerangi COVID-19," katanya.
Meskipun Atmi baru bekerja di rumah sakit namun bersedia terlibat dalam kampanye oleh seluruh staf dengan menggunakan bahasa pertama mereka, untuk mengomunikasikan pentingnya tinggal di rumah dan tetap aman selama pandemi COVID-19.
Pensosbud KBRI London Okky Diane Palma kepada ANTARA London, Minggu (31/5), mengatakan KBRI London bangga ada perawat dari Indonesia yang ikut mengampanyekan bahaya COVID-19 dan tetap tinggal di rumah guna mencegah penularan virus itu.
“Kami di KBRI London secara umum menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada Nurse Atmi yang menjalankan tugasnya sebagai tenaga kesehatan, 'key worker', di baris depan,” ujar dia.
Beberapa dokter dan perawat Indonesia yang bekerja di rumah sakit ikut membantu pemerintah Inggris dalam mengatasi pandemi virus corona yang jumlah korban meninggal dunia terus meningkat bahkan pernah dalam sehari mencapai 500 orang.
Terkaitdengan kampanye yang dilakukan mereka dalam Bahasa Indonesia, ia mengharapkan hal tersebut menjadi salah satu bukti Indonesia serius dalam melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Komunitas Indonesia di Inggris siap mengikuti protokol kesehatan dan berupaya seoptimal mungkin masuk dalam normal baru.
"Wah itu yang selalu menjadi misteri untuk saya juga, semoga suatu hari bisa terjawab,” ujar Atmi Purwati Sirs, perawat asal Indonesia yang bekerja di rumah sakit North Tees and Hartlefool di pinggiran pusat kota Stockton, Middleborough.
Atmi yang bekerja sebagai perawat atau dikenal dengan "nurse" ikut membantu para korban COVID-19 mempromosikan bahaya virus itu dan menganjurkan warga untuk tetap di rumah. Kampanye yang dilakukannya itu mengunakan Bahasa Indonesia.
Perawat Atmi yang merupakan register nurse di rumah sakit North Tees and Hartlefool bersama rekan-rekan dari berbagai negara mengampanyekan kepada warga untuk tetap di rumah dengan berbagai bahasa, seperti Arab, Urdu, Zimbabwe, Mandarin, dan Filipina di mana perawat berasal.
Dalam pesan untuk komunitas internasional “A Message to our international communities” yang dibuat rumah sakit tempat Atmi bekerja juga ada yang menggunakan Bahasa Urdu, Arab, dan Mandarin.
Atmi Purwati Sirs, perawat Indonesia disebut oleh rekan kerjanya sebagai legenda absolut.
Ia mengatakan bahwa virus tersebut, antara lain sebagai berbahaya, daya jangkit yang cepat, dan menyebabkan kondisi darurat.
"Jika kita keluar rumah jaga jarak aman dengan orang sekitar. Berada di keramaian kita bisa tertular dan menularikan ke orang lain. Jika memungkinkan kita bekerja di rumah dan beribadah di rumah dan rajin mencuci tangan untuk mencegah penularan virus dan rantai penyebaran virus bisa terputus," katanya.
Dengan diam di rumah dan selalu waspada keamanan masing-masing, katanya, sebagai keterlibatan untuk menyelamatkan banyak nyawa dan melindungi sesama.
"Kita harus bekerja sama untuk bisa memerangi COVID-19," katanya.
Meskipun Atmi baru bekerja di rumah sakit namun bersedia terlibat dalam kampanye oleh seluruh staf dengan menggunakan bahasa pertama mereka, untuk mengomunikasikan pentingnya tinggal di rumah dan tetap aman selama pandemi COVID-19.