Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Supiori, Papua, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) menyiapkan delapan titik Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).
"Melalui delapan lokasi Dashat tersebar di lima distrik diharapkan dapat memberikan kebutuhan asupan gizi anak dan ibu hamil dalam rangka mencegah stunting," kata Kepala DP3AKB Supiori Juma'ali di Biak, Rabu.
Ia mengatakan fungsi Dashat menyediakan sumber pangan sehat dan padat gizi untuk masyarakat, khususnya Keluarga Risiko Stunting (KRS) yang memiliki anak baduta, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Sedangkan peran Dashat lain, lanjut dia, mengolah dan mendistribusikan makanan tambahan bernutrisi seimbang kepada KRS. Selain itu Dashat berfungsi memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan pangan sehat bergizi berbasis sumber daya lokal.
"Dashat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kelompok usaha keluarga untuk memproduksi pangan sehat dan padat gizi sesuai dengan kearifan lokal," katanya.
Juma'ali menambahkan, Dashat dapat mendorong munculnya kelompok usaha keluarga dan masyarakat yang berkelanjutan di tingkat lokal untuk mendukung pencegahan stunting.
Disinggung penanganan stunting anak di Kabupaten Supiori, menurut dia, hingga 2024 masih berjalan melalui tim kerja satuan tugas pemerintah bersama pemangku kepentingan daerah.
Penanganan stunting di Supiori, lanjut dia, harus dikerjakan bersama antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya.
"Mencegah stunting anak juga harus melibatkan pihak lainnya seperti organisasi kemasyarakatan,TP PKK, BUMD, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, TNI/Polri, pemuka agama dan adat hingga organisasi masyarakat umumnya," kata Juma'ali.
Berdasarkan data penanganan kasus stunting, di Kabupaten Supiori ada sekitar 200 anak stunting yang memerlukan penanganan stunting bersama antara pemerintah daerah setempat dan masyarakat.