Timika (ANTARA) - Persediaan beras di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Timika, Papua hingga kini cukup memadai dapat bertahan lima bulan kedepan untuk menjamin kebutuhan warga di wilayah itu.
Kepala Cabang Bulog Timika Ariek Estyanto Indra Wibowo di Timika, Selasa, mengatakan jajarannya terus mendapat pasokan beras dari Bulog Merauke untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak bahkan untuk disalurkan lagi ke Bulog Wamena.
"Stok yang ada saat ini aman untuk kebutuhan tiga bulan. Sekarang ini ada lagi pengiriman beras dari Merauke sebanyak 1.500 ton sehingga ketahanan stok kami bisa sampai lima bulan ke depan. Rata-rata setiap bulan penyaluran beras bulog di Kabupaten Mimika dan Kabupaten Puncak sekitar 400 ton," jelas Ariek.
Ia mengatakan saat ini hampir setiap hari Bulog Timika mengirim beras ke Wamena melalui angkutan udara.
Rata-rata pengiriman beras ke Wamena dari Timika setiap harinya mencapai 20 ton hingga 30 ton.
"Untuk Bulog Wamena distribusi berasnya dari Timika dan Jayapura. Hampir setiap hari kami kirim 20 ton sampai 30 ton melalui kargo udara," katanya.
Sejak sebelum masa pandemi COVID-19, Bulog Timika melakukan operasi pasar beras di Timika.
Saat ini, katanya, kegiatan operasi pasar beras masih terus berjalan, namun lebih banyak memanfaatkan mitra Bulog yaitu Rumah Pangan Kita (RPK) lantaran adanya pembatasan waktu beraktivitas warga Timika selama kebijakan Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD) sejak 21 Mei hingga 4 Juni.
Kegiatan pembongkaran beras dari truk peti kemas ke gudang Bulog Timika, Selasa (2/6/2020) (ANTARA/Evarianus Supar)
Ariek mengatakan sebelum diberlakukannya PSDD, kegiatan operasi pasar beras dilakukan langsung oleh staf Bulog Timika di Pasar Sentral menggunakan sepeda motor roda tiga.
"Dulu sebelum ada pembatasan aktivitas warga sampai jam 14.00 WIT, kami biasanya jualan beras operasi pasar pada sore hari di depan Pasar Sentral Timika Jalan Hasanuddin. Namun sekarang setelah adanya pembatasan, kita tidak bisa maksimal lagi melakukan operasi pasar. Kebanyakan kami bekerja sama dengan mitra yaitu RPK," jelasnya.
Beras yang dijual Bulog melalui operasi pasar yaitu Rp8.900 per kilogram.
Kepala Cabang Bulog Timika Ariek Estyanto Indra Wibowo di Timika, Selasa, mengatakan jajarannya terus mendapat pasokan beras dari Bulog Merauke untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak bahkan untuk disalurkan lagi ke Bulog Wamena.
"Stok yang ada saat ini aman untuk kebutuhan tiga bulan. Sekarang ini ada lagi pengiriman beras dari Merauke sebanyak 1.500 ton sehingga ketahanan stok kami bisa sampai lima bulan ke depan. Rata-rata setiap bulan penyaluran beras bulog di Kabupaten Mimika dan Kabupaten Puncak sekitar 400 ton," jelas Ariek.
Ia mengatakan saat ini hampir setiap hari Bulog Timika mengirim beras ke Wamena melalui angkutan udara.
Rata-rata pengiriman beras ke Wamena dari Timika setiap harinya mencapai 20 ton hingga 30 ton.
"Untuk Bulog Wamena distribusi berasnya dari Timika dan Jayapura. Hampir setiap hari kami kirim 20 ton sampai 30 ton melalui kargo udara," katanya.
Sejak sebelum masa pandemi COVID-19, Bulog Timika melakukan operasi pasar beras di Timika.
Saat ini, katanya, kegiatan operasi pasar beras masih terus berjalan, namun lebih banyak memanfaatkan mitra Bulog yaitu Rumah Pangan Kita (RPK) lantaran adanya pembatasan waktu beraktivitas warga Timika selama kebijakan Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD) sejak 21 Mei hingga 4 Juni.
Ariek mengatakan sebelum diberlakukannya PSDD, kegiatan operasi pasar beras dilakukan langsung oleh staf Bulog Timika di Pasar Sentral menggunakan sepeda motor roda tiga.
"Dulu sebelum ada pembatasan aktivitas warga sampai jam 14.00 WIT, kami biasanya jualan beras operasi pasar pada sore hari di depan Pasar Sentral Timika Jalan Hasanuddin. Namun sekarang setelah adanya pembatasan, kita tidak bisa maksimal lagi melakukan operasi pasar. Kebanyakan kami bekerja sama dengan mitra yaitu RPK," jelasnya.
Beras yang dijual Bulog melalui operasi pasar yaitu Rp8.900 per kilogram.