Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 5.000 warga wilayah adat Saireri mengikuti tes cepat COVID-19, pada 7-8 Juni 2020, agar dapat dipulangkan ke daerahnya menggunakan kapal perintis, setelah tertahan di Jayapura akibat pandemi virus corona baru itu.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Dapil Saireri Boy Markus Dawir di Jayapura, Selasa, mengatakan pada Minggu (7/6) 3.000 warga yang mengikuti tes cepat, sedangkan pada Senin (8/6) berjumlah 2.000 warga.

"Dari 5.000 warga Saireri yang sudah mengikuti 'rapid test' (tes cepat) tersebut, 17 orang di antaranya dinyatakan hasil tesnya reaktif dan langsung dikarantina," katanya.

Dia mengatakan setelah surat izin dari Gubernur Papua untuk keluar masuk wilayah diterbitkan maka warga yang sudah tes cepat dan dinyatakan negatif dapat pulang ke daerahnya menggunakan kapal perintis.

"Kini ada dua unit kapal perintis 'Sabuk Nusantara' yang siap melayani penumpang untuk rute terdekat wilayah Saireri, antara lain ke Kabupaten Biak Numfor, Supiori, Waropen, Kepulauan Yapen, dan Mamberamo Raya, di mana bisa saja ke Nabire dan Manokwari di Papua Barat," ujarnya.

Dia menjelaskan sebenarnya ada lima kapal perintis yang siap berlayar, namun tiga di antaranya harus melalui persetujuan Kementerian Perhubungan.

"Untuk dua unit kapal yang sudah siap ini, hanya membutuh persetujuan tingkat provinsi, sedangkan yang tiga unit lainnya itu harus memiliki persetujuan dari pemerintah pusat," katanya.

Dia mengharapkan pada Selasa malam surat persetujuan dari pemerintah pusat turun sehingga lima kapal perintis itu dapat digunakan seluruhnya.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024