Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat mengklaim konsumsi atau pemakaian listrik di wilayahnya khusus untuk tarif sosial mengalami penurunan sebesar 1,3 persen selama pandemi virus corona (COVID-19).
Juru Bicara PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Septian Pujiyanto kepada Antara di Jayapura, Rabu, mengatakan penurunan pada tarif sosial sebesar 1,3 persen ini terjadi sejak April 2020 yang tercatat 6,84 giga watt, sedangkan Mei tercatat 6,76 giga watt.
"Penurunan konsumsi listrik dengan tarif sosial ini dikarenakan kegiatan belajar-mengajar, ibadah dan lain sebagainya masih diberlakukan pembatasan aktivitas," katanya.
Menurut Septian, sedangkan untuk listrik rumah tangga pada Mei 2020 kurang lebih sebanyak 91 giga watt yang berhasil PLN jual atau terjadi peningkatan konsumsi listrik.
"Sedangkan untuk April 2020, kurang lebih 88 giga watt yang berhasil dijual untuk pelanggan rumah tangga di Papua dan Papua Barat," ujarnya.
Dia menjelaskan sedangkan konsumsi listrik untuk kategori bisnis pada Mei 2020 hanya mencapai 31,5 giga watt.
"Untuk pemakaian listrik pada April 2020 khusus kategori bisnis mencapai 31,7 giga watt dengan penurunan kurang lebih 0,2 persen," katanya lagi.
Dia menambahkan dengan adanya pandemi Covid-19 ini berdampak pula pada pemakaian atau konsumsi listrik di wilayah Papua dan Papua Barat.
Juru Bicara PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Septian Pujiyanto kepada Antara di Jayapura, Rabu, mengatakan penurunan pada tarif sosial sebesar 1,3 persen ini terjadi sejak April 2020 yang tercatat 6,84 giga watt, sedangkan Mei tercatat 6,76 giga watt.
"Penurunan konsumsi listrik dengan tarif sosial ini dikarenakan kegiatan belajar-mengajar, ibadah dan lain sebagainya masih diberlakukan pembatasan aktivitas," katanya.
Menurut Septian, sedangkan untuk listrik rumah tangga pada Mei 2020 kurang lebih sebanyak 91 giga watt yang berhasil PLN jual atau terjadi peningkatan konsumsi listrik.
"Sedangkan untuk April 2020, kurang lebih 88 giga watt yang berhasil dijual untuk pelanggan rumah tangga di Papua dan Papua Barat," ujarnya.
Dia menjelaskan sedangkan konsumsi listrik untuk kategori bisnis pada Mei 2020 hanya mencapai 31,5 giga watt.
"Untuk pemakaian listrik pada April 2020 khusus kategori bisnis mencapai 31,7 giga watt dengan penurunan kurang lebih 0,2 persen," katanya lagi.
Dia menambahkan dengan adanya pandemi Covid-19 ini berdampak pula pada pemakaian atau konsumsi listrik di wilayah Papua dan Papua Barat.