Timika (ANTARA) - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Perhubungan Laut menarik kembali anggaran yang diperuntukkan bagi renovasi terminal penumpang Pelabuhan Pomako Timika, Papua.

Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Pomako, Husni Anwar Tinota kepada Antara di Timika, Minggu, mengatakan sedianya pekerjaan renovasi terminal penumpang Pelabuhan Pomako dikerjakan tahun 2020. Bahkan anggarannya pun sudah dialokasikan.

Namun lantaran adanya pandemi COVID-19 saat ini, katanya, anggaran tersebut ditarik kembali oleh Kemenhub untuk tujuan penghematan.

"Terkait pembangunan terminal penumpang di pelabuhan Pomako Timika itu sebenarnya sudah ada anggarannya. Namun karena adanya pandemi COVID-19 ini maka terjadi penghematan anggaran sehingga anggaran pembangunan gedung terminal penumpang dipotong atau ditarik kembali," kata Husni.

Dengan ditarik kembalinya anggaran pembangunan dan renovasi gedung terminal Pelabuhan Pomako tersebut, katanya, fasilitas untuk tempat tunggu penumpang yang hendak naik ke kapal maupun yang akan turun dari kapal tidak bisa dilakukan perbaikan.

Padahal kondisi terminal penumpang Pelabuhan Pomako berkonstruksi papan yang dibangun awal tahun 2000-an itu sudah sangat tidak layak, dimana beberapa kayu penyanggahnya sudah keropos dan rusak serta kapasitasnya sangat kecil.

"Kenyataannya seperti itu, kita menunggu saja situasi wabah ini cepat selesai sehingga ke depan pemerintah kembali menganggarkan dana untuk pembangunan gedung terminal penumpang Pelabuhan Pomako," harap Husni.

Adapun usulan untuk pembangunan gedung baru sebagai Kantor UPP Kelas III Pomako juga tidak direalisasikan seluruhnya.

Kemenhub hanya mengalokasikan anggaran untuk rehab ringan Kantor UPP Kelas III Pomako yang sudah mulai rusak dan miring.

"Untuk kantor, tahun ini kami upayakan untuk rehab yang rusak-rusak. Bagaimanapun kantor itu harus tetap ada untuk bisa maksimal melayani masyarakat," kata Husni.

Tahun ini UPP Kelas III Pomako mendapatkan alokasi anggaran Rp23 miliar untuk perbaikan dermaga lama yang mengalami penurunan lebih dari dua meter pada salah satu sisinya.

Pekerjaan perbaikan dermaga yang mengalami penurunan itu diharapkan bisa rampung pada Oktober mendatang.

"Pekerjaan perbaikan dermaga yang turun itu tetap dilakukan. Mudah-mudahan saja tidak ada kendala sehingga pekerjaan itu bisa selesai secepatnya," kata Husni.

Fasilitas dermaga lama yang dibangun pada akhir era 1990-an itu mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir.

Tidak semua fasilitas dermaga itu mengalami penurunan, hanya sekitar 10 meter dari total panjang sekitar 87 meter.

"Bagian yang turun itu di sisi kanan dermaga lama selama ini kami tutup atau sekat sehingga tidak ada aktivitas apapun di situ. Yang masih kami gunakan yaitu di sisi kirinya untuk bisa disandari kapal-kapal kecil termasuk kapal perintis. Kalau sudah diperbaiki tentu akan dipergunakan kembali untuk bongkar muat barang maupun penumpangl,"jelas Husni.

Saat ini sebagian besar aktivitas bongkar muat barang maupun penumpang di Pelabuhan Pomako baik dari kapal-kapal ekspedisi maupun kapal penumpang Pelni dilakukan pada lokasi dermaga baru dengan panjang 100 meter yang dibangun sekitar 2013 hingga 2014.


 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024