Timika (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika, Papua, memastikan tidak ada korban hilang saat tiga perahu motor nelayan (longboat) terbalik di muara Pulau Puriri pada Sabtu siang.

Kepala Kantor SAR Timika Monce Brury mengatakan tiga penumpang perahu motor tersebut berhasil selamat setelah ditolong oleh rekan sesama nelayannya.

"Semua korban selamat. Tim sudah kami siapkan untuk melakukan pencarian, namun ada informasi dari keluarga bahwa semua korban sudah dievakuasi ke Timika," jelas Monce.

Pihaknya meminta para nelayan yang biasanya melaut di sekitar perairan Mimika agar mewaspadai gelombang besar di wilayah perairan Mimika sekarang ini.

Sesuai data BMKG, tinggi gelombang di wilayah perairan Mimika hingga beberapa hari ke depan mencapai 1,5 hingga 2,5 meter.

"Nelayan yang hendak melaut tolong memperhatikan kondisi cuaca. Jika tidak memungkinkan untuk melaut maka jangan memaksakan diri. Kalaupun terpaksa melaut, kami sarankan untuk melaut di sekitaran muara saja," kata Monce.

Pada Sabtu siang, Tim SAR Timika juga berhasil menemukan seorang warga bernama Syarif yang tersesat di kawasan hutan Wania, tepatnya di belakang Pesantren Hidayatullah Kilometer 10 Kampung Kadun Jaya, Distrik Wania.

Keluarga korban, Nabila mengatakan Syarif bersama dua rekannya masuk ke kawasan hutan Wania pada Jumat (3/7) sekitar pukul 10.00 WIT untuk berburu. Namun hingga pukul 16.00 WIT, Syarif mengabarkan ke keluarganya jika dirinya tersesat di dalam hutan belantara.

"Korban diketahui masuk hutan untuk berburu sekaligus mengecek jerat yang mereka pasang. Setelah itu, korban terus masuk ke dalam hutan sehingga tidak tahu lagi jalan untuk kembali ke tempat semula," jelas Monce.

Kantor SAR Timika yang menerima laporan dari keluarga korban berupaya melakukan pencarian pada Jumat (3/7) petang, namun terhambat kondisi medan yang berawa dan juga karena hari semakin gelap. Korban baru ditemukan pada Sabtu siang sekitar dua kilometer dari lokasi semula dia berada bersama kedua rekannya.

"Korban dalam keadaan sehat, namun kondisinya lemah. Anggota kami hendak membawa ke rumah sakit, namun korban tidak mau sehingga kami serahkan kembali ke keluarga," jelas Monce.

Saat tersesat di dalam hutan Wania, korban bermalam di sebuah pondok milik para petani yang membuka lahan di kawasan itu untuk dijadikan kebun.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024