Sentani,Jayapura (ANTARA) - Kepala  kampung Dondai Yosis Daimoye mewajibkan masyarakatnya untuk mengola lahan pertanian dengan metode vertikultur sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan dalam masa pandemi COVID-19  yang sudah dicanangkan  pemerintah  Kabupaten Jayapura beberapa waktu yang lalu. 

"Kami sudah mewajibkan seluruh kepala keluarga yang ada di kampung ini untuk mengolah lahan pertanian khusus sayuran,"kata Yosis Daimoye saat ditemui wartawan di kampung, Dondai Distrik Waibhu melalui keterangan tertulis Humas COVID-19 Pemkab Jayapura,Senin.

Untuk melancarkan program ketahanan pangan itu,  pihaknya juga telah menerima alokasi anggaran program ketahanan pangan senilai Rp100 juta.

Dana tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh kepala keluarga senilai Rp700.000 setiap kepala keluarga. Dana tersebut digunakan sebagai modal dari masing-masing keluarga untuk mengelola lahan Kebun Sayur dengan menggunakan metode vertikultur. 

Wilayah itu cukup besar sehingga hanya bisa menggunakan metode vertikultur dengan menambahkan pupuk kandang sehingga  program tersebut bisa berjalan.

Sejauh ini masyarakat sudah mulai memanen sayuran hasil olahan tersebut dan sebagiannya sudah dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi di masing-masing keluarga yang ada di kampung itu.

Kepala Distrik Waibu, Dominggus Kawai mengaku sangat mengapresiasi kebijakan pihak kampung  yang mampu melaksanakan program ketahanan pengan itu meskipun ada keterbatasan dari sisi ketersediaan lahan.

"Di sini gersang tapi mereka mampu membuat terobosan dengan memanfaatkan media vertikultur untuk menanam sayuran. Ini tentunya sangat luar biasa dan kami berharap, kedepan perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dengan memaksimalkan lahan pekarangan,"tambahnya.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024