Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun bersyukur karena sampai saat ini tidak ada satu pun warga negara Indonesia, baik yang sudah pulang ke tanah air maupun yang masih bertahan di China, terjangkit COVID-19.
"Kami selalu berkomunikasi dengan WNI, PPIT, PCINU, Diaspora, Inacham dan lain-lain sehingga sampai saat ini tidak ada WNI yang terjangkit COVID-19," katanya dalam Webinar Strategi Diaspora Indonesia menghadapi tantangan COVID-19 di negeri orang, Sabtu.
Dalam webinar yang diselenggarakan PP Muslimat NU itu, Dubes Djauhari memaparkan tujuh hal yang dilakukan pemerintah China dalam menghadapi wabah tersebut.
"Tujuh kunci keberhasilan China dalam mencegah, menanggulangi, dan mengendalikan COVID-19, yakni pemerintah bertanggung jawab penuh, mobilisasi massa, determinasi politik, menyesuaikan kebijakan secara tepat, mengurangi dampak ekonomi, transparan, dan pemanfaatan iptek," ujarnya.
Ia mencontohkan kebijakan menutup akses secara total (lockdown) Wuhan selama 76 hari sejak 23 Januari sangat efektif untuk mencegah penularan lebih luas didukung pembangunan 16 rumah sakit sementara berdaya tampung 13.000 tempat tidur di Ibu Kota Provinsi Hubei itu yang merupakan daerah pertama kali ditemukan COVID-19.
Mobilisasi 42.000 tenaga medis ke Provinsi Hubei disertai dengan pemberhentian para pejabat di daerah itu, termasuk kepala daerah, yang dianggap gagal juga turut berkontribusi dalam mengendalikan pandemi, demikian Dubes.
Kebijakan-kebijakan tersebut tanpa disadari berdampak positif bagi WNI, termasuk mereka yang berhasil dievakuasi dari Wuhan ke Natuna melalui Batam pada 31 Januari.
"Semua pihak bergerak bersama dengan satu komitmen untuk menjaga keselamatan rakyat. Informasi terkait perkembangan COVID-19 di China terbuka untuk publik, mudah diakses, dan selalu updated," kata mantan Dubes RI untuk Rusia itu.
Jumlah WNI di China tercatat sekitar 15.000 orang yang mayoritas kalangan pelajar. Sampai saat ini terdapat sekitar 6.000 WNI yang masih bertahan di berbagai daerah di China.
Webinar tersebut juga menghadirkan Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, dan Dubes RI untuk Aljazair Safira Rosa Machrusah sebagai narasumber.
Ketua Umum PP Muslimat NU sekaligus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertindak sebagai pembicara dan Ketua Hubungan Luar Negeri PP Muslimat NU Yenny Wahid sebagai moderator. ***3***(T.M038)
"Kami selalu berkomunikasi dengan WNI, PPIT, PCINU, Diaspora, Inacham dan lain-lain sehingga sampai saat ini tidak ada WNI yang terjangkit COVID-19," katanya dalam Webinar Strategi Diaspora Indonesia menghadapi tantangan COVID-19 di negeri orang, Sabtu.
Dalam webinar yang diselenggarakan PP Muslimat NU itu, Dubes Djauhari memaparkan tujuh hal yang dilakukan pemerintah China dalam menghadapi wabah tersebut.
"Tujuh kunci keberhasilan China dalam mencegah, menanggulangi, dan mengendalikan COVID-19, yakni pemerintah bertanggung jawab penuh, mobilisasi massa, determinasi politik, menyesuaikan kebijakan secara tepat, mengurangi dampak ekonomi, transparan, dan pemanfaatan iptek," ujarnya.
Ia mencontohkan kebijakan menutup akses secara total (lockdown) Wuhan selama 76 hari sejak 23 Januari sangat efektif untuk mencegah penularan lebih luas didukung pembangunan 16 rumah sakit sementara berdaya tampung 13.000 tempat tidur di Ibu Kota Provinsi Hubei itu yang merupakan daerah pertama kali ditemukan COVID-19.
Mobilisasi 42.000 tenaga medis ke Provinsi Hubei disertai dengan pemberhentian para pejabat di daerah itu, termasuk kepala daerah, yang dianggap gagal juga turut berkontribusi dalam mengendalikan pandemi, demikian Dubes.
Kebijakan-kebijakan tersebut tanpa disadari berdampak positif bagi WNI, termasuk mereka yang berhasil dievakuasi dari Wuhan ke Natuna melalui Batam pada 31 Januari.
"Semua pihak bergerak bersama dengan satu komitmen untuk menjaga keselamatan rakyat. Informasi terkait perkembangan COVID-19 di China terbuka untuk publik, mudah diakses, dan selalu updated," kata mantan Dubes RI untuk Rusia itu.
Jumlah WNI di China tercatat sekitar 15.000 orang yang mayoritas kalangan pelajar. Sampai saat ini terdapat sekitar 6.000 WNI yang masih bertahan di berbagai daerah di China.
Webinar tersebut juga menghadirkan Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, dan Dubes RI untuk Aljazair Safira Rosa Machrusah sebagai narasumber.
Ketua Umum PP Muslimat NU sekaligus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertindak sebagai pembicara dan Ketua Hubungan Luar Negeri PP Muslimat NU Yenny Wahid sebagai moderator. ***3***(T.M038)