Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua segera mengevaluasi sistem pembelajaran dari rumah bagi siswa, baik dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi selama masa pandemi COVID-19 ini.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Muhammad Musaad di Jayapura, Selasa, mengatakan jadi sistem belajar dari rumah ini tidak saja siswa SD, SMP dan SMA, namun juga mahasiswa di perguruan tinggi.
"Untuk itu, kami akan menggelar rapat bersama terkait sistem belajar dari rumah ini guna memastikan apa kendalanya dengan begitu bisa menindaklanjuti," katanya.
Menurut Musaad, pihaknya sudah menugaskan kepada dinas terkait untuk mengkoordinasikan dan mencari penyebabnya, sehingga dapat mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan pembelajaran di rumah bisa efektif.
"Jika tidak efektif maka harus mengambil langkah yang lain, misalnya apakah dengan sistem tatap muka bergantian secara bertahap," ujarnya.
Dia menjelaskan misalnya untuk daerah-daerah yang sudah dianggap aman dilakukan secara bertahap atau lain sebagainya.
"Tapi itu bisa dibicarakan dan akan menjadi bagian dalam putusan yang diambil nanti pada 31 Juli 2020," katanya lagi.
Dia menambahkan hal ini ke depan akan masuk dalam putusan pihaknya, bagaimana metode pembelajaran yang baiknya.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Muhammad Musaad di Jayapura, Selasa, mengatakan jadi sistem belajar dari rumah ini tidak saja siswa SD, SMP dan SMA, namun juga mahasiswa di perguruan tinggi.
"Untuk itu, kami akan menggelar rapat bersama terkait sistem belajar dari rumah ini guna memastikan apa kendalanya dengan begitu bisa menindaklanjuti," katanya.
Menurut Musaad, pihaknya sudah menugaskan kepada dinas terkait untuk mengkoordinasikan dan mencari penyebabnya, sehingga dapat mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan pembelajaran di rumah bisa efektif.
"Jika tidak efektif maka harus mengambil langkah yang lain, misalnya apakah dengan sistem tatap muka bergantian secara bertahap," ujarnya.
Dia menjelaskan misalnya untuk daerah-daerah yang sudah dianggap aman dilakukan secara bertahap atau lain sebagainya.
"Tapi itu bisa dibicarakan dan akan menjadi bagian dalam putusan yang diambil nanti pada 31 Juli 2020," katanya lagi.
Dia menambahkan hal ini ke depan akan masuk dalam putusan pihaknya, bagaimana metode pembelajaran yang baiknya.