Timika (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua mengingatkan warga setempat untuk mewaspadai perubahan cuaca ekstrem yaitu hujan lebat yang memicu banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah setempat baik di kawasan dataran rendah maupun kawasan dataran tinggi.

Kepala BPBD Mimika Yosias Lossu di Timika, Selasa, mengatakan sesuai prediksi Stasiun Meteorologi Kelas III Bandara Mozes Kilangin Timika, wilayah Timika dan sekitarnya masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat hingga September mendatang.

Akibat curah hujan yang sangat tinggi pada periode Juni hingga Agustus ini, sejumlah kawasan di dataran rendah Mimika terendam banjir bahkan hingga satu meter atau setinggi dada orang dewasa. Sementara di kawasan pegunungan Mimika seperti di Aroanop, Distrik Tembagapura, terjadi longsor di beberapa titik.

"Dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem seperti sekarang, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana agar ekstra waspada. Usahakan menghindari daerah yang rawan bencana seperti permukiman di pinggiran sungai. Kalau sampai rumah-rumah sudah terkikis oleh arus sungai saat banjir, segera pindah dari lokasi itu dan mencari tempat tinggal yang aman," kata Lossu.

Lossu mengakui bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah kawasan di Mimika akhir-akhir ini membuat Pemkab setempat cukup kerepotan. Apalagi BPBD sendiri tidak didukung dengan anggaran yang memadai untuk penanggulangan bencana, terutama untuk penanganan kondisi darurat.

"Anggaran kami sudah tersedot habis untuk penanganan masalah COVID-19. Kalau ada bencana lagi kami tidak tahu penanganannya seperti apa karena kami punya anggaran memang sudah tidak ada lagi," kata Lossu.

Menurut dia, Pemkab Mimika telah menyalurkan bantuan pangan ke sejumlah lokasi terdampak bencana baik di wilayah dataran rendah maupun di wilayah dataran tinggi.

"Kami sudah salurkan bantuan 150 paket ke Kampung Myoko dan Aikawapuka yang terdampak banjir. Setiap paket berisi beras 10 kilogram, ada juga paket kebutuhan pokok yang lain. Intinya bantuan itu diharapkan bisa membantu meringankan sedikit beban yang dialami oleh masyarakat terdampak bencana," jelasnya.

Selain di Myoko dan Aikawapuka, Pemkab Mimika juga telah menyalurkan bantuan pangan ke masyarakat di kawasan PT Pusaka Agro Lestari (PAL), perusahaan perkebunan kelapa sawit yang juga terdampak bencana banjir bandang.

Pendropingan bantuan pangan seberat 650 kilogram ke lokasi itu harus menggunakan helikopter dikawal langsung oleh Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob lantaran ruas jalan Trans Timika-Wagete-Nabire di beberapa titik putus akibat terjangan banjir bandang. Perwakilan PTFI menyerahkan bantuan pangan untuk warga terdampak banjir bandang di kawasan dataran rendah Mimika yang diterima oleh Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob. (ANTARA/Evarianus Supar)
Hal serupa juga dilakukan untuk warga terdampak bencana tanah longsor di sejumlah kampung di kawasan Aroanop, Distrik Tembagapura.

Pada Minggu (2/8), rombongan Ketua DPRD Mimika Robby Kamaniel Omaleng bersama tim BPBD Mimika menggunakan tiga armada helikopter carter menuju Kampung Baluni-Aroanop membawa serta bantuan pangan untuk masyarakat terdampak bencana tanah longsor.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024