Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan belajar di rumah atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) kepada siswa jenjang pendidikan tingkat TK, SD, hingga SMP sejak pandemi virus corona ( COVID-19) merebak pada Maret 2020.

"Ini kebijakan pemerintah untuk anak-anak belajar di rumah, apalagi sampai sekarang itu ada perpanjangan darurat COVID-19 sampai 3 September 2020 hingga ada peninjauan kembali," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Dr Fachrudin Pasollo di Jayapura, Kamis.

Teknis untuk PJJ di masa COVID-19, lanjutnya, berdasarkan peraturan itu ada tiga pendekatan yakni pertama dengan cara dalam jaringan ( daring), kedua off line dan ketiga manual. 

Fahruddin menjelaskan, secara daring belajar melalui internet atau virtual class meeting, off line itu lewat radio dan televisi atau pesan media sosial, sementara manual ini bisa melalui modul atau guru-guru foto copy pelajaran.

"Nanti orang tua yang ambil di sekolah, lalu siswa kerjakan di rumah," katanya.

Disinggung apakah ada pelajar atau guru di Kota Jayapura yang terjangkit COVID-19, Fachrudin sampaikan bahwa hal itu hampir tidak ada, atau minim informasi yang sampai kepadanya.

"Sejauh ini informasi itu sangat minim, memang pernah dikabarkan ada di SMP mana satu orang terkena, tapi itu masih butuh untuk  mengecek kembali, tapi sejauh ini tidak ada guru atau pelajar yang terpapar dan tidak ada informasi ke saya," katanya.

Ia menegaskan bahwa Kota Jayapura masih masuk dalam zona orange atau merah, sehingga belum bisa melakukan pembelajaran tatap muka secara langsung.

"Kalau kita di Papua itu ada sembilan kabupaten yang bisa belajar tata muka di antaranya Supiori, Biak, Mamberamo, Dogiyai, Deiyai dan Puncak tapi pastinya hal ini akan berubah jika ditemukan kasus corona, kalau di Papua Barat itu hanya Teluk Wondama dan Fakfak yang bisa belajar tatap muka, selebihnya sama dengan Kota Jayapura," katanya

Ia mengatakan, setiap pertemuan baik itu lewat virtual atau pun langsung dengan perwakilan guru atau orang tua siswa, protokol kesehatan selalu diterapkan  agar upaya pencegahan virus corona lebih maksimal.

"Setiap pertemuan atau di grup orang tua, selalu saya imbau, kita harus sama-sama kerja gotong royong baik itu dari sekolah atau lingkungan sekolah, baik guru dan tenaga pendidikan hingga TU, juga terus harus menyampaikan kepada anak-anak dan orang tua, untuk tetap perhatikan protokol kesehatan," katanya.

Untuk kesiapan menyambut tatanan era baru, Fachrudin menegaskan bahwa sekolah di Kota Jayapura siap melaksanakan hal itu sesuai dengan standar operasi prosedur protokol kesehatan.

Kalau persiapan nanti untuk tatanan hidup baru, lanjutnya, sekolah di Kota Jayapura pada prinsipnya sudah siap, karena selama ini pada sekolah tertentu sudah ada tempat cuci tangan, ini ada programnya sudah ada sebelum corona merebak.

"Kita juga sudah siapkan skenario atau SOP untuk menyambut era baru, kita sudah siapkan protokol kesehatan dan infrastruktur, anak-anak dan guru harus cuci tangan, gunakan masker dan lainnya," katanya.
 

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024