Wamena (ANTARA) - Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua, Befa Yigibalom mengatakan, pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19) berupa tes cepat di semua puskesmas, walaupun sebagian masyarakat tidak percaya dengan ancaman virus itu.
Befa Yigibalom di Wamena, Selasa, mengatakan Pemkab Lanny Jaya dan hampir semua kabupaten di pegunungan Papua sudah berusaha mengingatkan masyarakat terkait virus tersebut namun masyarakat tidak begitu peduli.
"Masyarakat di Lanny Jaya, Wamena (Kabupaten Jayawijaya) mereka tidak percaya akan adanya virus, itu soal (masalah buat pemerintah). Kita (pemerintah) sudah seperti cacing kepanasan untuk mencegah corona, pemerintah semua sudah seperti itu, tetapi menurut masyarakat, sepertinya pemerintah kita cuma kampanye kosong," katanya.
Befa mengatakan masyarakat tidak terlalu percaya sebab mereka belum melihat secara langsung dampak dari virus itu.
"Misalnya ada beberapa orang yang kena langsung jatuh begitukan tidak ada, jadi masyarakat sudah macam tidak percaya pemerintah juga," katanya.
Ia mengatakan tes cepat diwajibkan untuk seluruh masyarakat yang datang ke 10 puskesmas maupun satu RSUD di Lanny Jaya, dan sejauh ini telah dilakukan tes cepat terhadap 15 ribu orang.
"Hasilnya juga yang reaktif ada, tetapi rata-raya yang reaktif itu cuma karantina biasa dan sembuh. Tidak ada yang menunjukkan gejala luar biasa. Dia tidak ada gejala sampai sembuh jadi itu juga membuat orang tidak takut," katanya.
Ia memastikan pemerintah tetap melindungi warganya dengan memberikan imbauan terkait bahaya virus tersebut.
Befa Yigibalom di Wamena, Selasa, mengatakan Pemkab Lanny Jaya dan hampir semua kabupaten di pegunungan Papua sudah berusaha mengingatkan masyarakat terkait virus tersebut namun masyarakat tidak begitu peduli.
"Masyarakat di Lanny Jaya, Wamena (Kabupaten Jayawijaya) mereka tidak percaya akan adanya virus, itu soal (masalah buat pemerintah). Kita (pemerintah) sudah seperti cacing kepanasan untuk mencegah corona, pemerintah semua sudah seperti itu, tetapi menurut masyarakat, sepertinya pemerintah kita cuma kampanye kosong," katanya.
Befa mengatakan masyarakat tidak terlalu percaya sebab mereka belum melihat secara langsung dampak dari virus itu.
"Misalnya ada beberapa orang yang kena langsung jatuh begitukan tidak ada, jadi masyarakat sudah macam tidak percaya pemerintah juga," katanya.
Ia mengatakan tes cepat diwajibkan untuk seluruh masyarakat yang datang ke 10 puskesmas maupun satu RSUD di Lanny Jaya, dan sejauh ini telah dilakukan tes cepat terhadap 15 ribu orang.
"Hasilnya juga yang reaktif ada, tetapi rata-raya yang reaktif itu cuma karantina biasa dan sembuh. Tidak ada yang menunjukkan gejala luar biasa. Dia tidak ada gejala sampai sembuh jadi itu juga membuat orang tidak takut," katanya.
Ia memastikan pemerintah tetap melindungi warganya dengan memberikan imbauan terkait bahaya virus tersebut.