Jayapura (ANTARA) - Kapolres Puncak Jaya AKBP Achmad Fauzan
mengatakan, personel TNI-Polri menggelar patroli gabungan menjelang sidang putusan Mahkamah Konstitusi terkait perselisihan hasil pemilu bupati dan wakil bupati (PHPU).
Memang benar saat ini aparat keamanan mengamankan patroli serta melakukan razia terhadap senjata tajam yang dibawa seperti parang dan busur serta panah.
Kegiatan itu untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan menjelang sidang penetapan MK terkait PHPU Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya, Kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Achmad Fauzan, di Mulia, Jumat.
Diakui, patroli dan razia dilakukan dengan menyusuri setiap sudut kota Mulia termasuk memeriksa setiap honai atau rumah masyarakat pegunungan yang diduga menjadi tempat disembunyikan alat perang seperti panah dan busur nya , parang hingga katapel .
Pemeriksaan setiap tempat yang dicurigai itu dilakukan agar tercipta situasi tetap aman dan kondusif.
Sidang penetapan putusan MK terkait PHPU Bupati dan Wakil Bupati direncanakan dilaksanakan Senin (5/5) mendatang.
Patroli akan terus dilakukan untuk meminimalisir penggunaan alat perang maupun alat tajam yang akan dipakai oleh kedua massa pendukung pasangan calon sekaligus meminimalisir terjadinya konflik ataupun aksi saling serang antara kedua pendukunb.
" Menjelang penetapan MK, TNI-POLRI akan meningkatkan kegiatan patroli, razia ataupun pengisian pos-pos penyekatan guna terus menciptakan situasi yang aman dan kondusif di wilayah Kabupaten Puncak Jaya " tegas AKBP Achmad Fauzan.
Dalam pelaksanaan kegiatan patroli dan razia yang dilaksanakan Jumat (2/5) diamankan 30 busur, 345 buah anak panah, serta perlengkapan kepala perang (waimum).