Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua meminta guru-guru di wilayahnya untuk tidak terlibat politik praktis mengingat 11 kabupaten akan menyelenggarakan Pilkada serentak.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya mendapat laporan dari kepala-kepala sekolah yang berada di kabupaten penyelenggara Pilkada bahwa guru-gurunya mulai ikut menjadi tim sukses.

"Misalnya saja dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Nabire pekan lalu, kepala sekolah banyak yang mengeluhkan soal guru yang menjadi tim sukses," katanya.

Menurut Christian, pihaknya berharap agar calon-calon kepala daerah pada 11 kabupaten penyelenggara Pilkada untuk tidak merekrut guru-guru menjadi tim sukses.

"Guru-guru ini sangat dibutuhkan oleh generasi muda Papua dalam bidang pendidikan," ujarnya.

Dia menjelaskan untuk itu pihaknya mengimbau kepada guru-guru agar tidak menjadi bagian dari tim sukses atau lainnya yang berkaitan dengan politik.

"Jika guru ikut menjadi bagian dari tim sukses dan calonnya gagal maka yang dirugikan bukan saja guru, namun anak-anak yang ditinggalkan," katanya lagi.

Dia menambahkan sebaiknya guru-guru tetap netral karena siapapun nantinya yang menjadi kepala daerah, guru tetap luar biasa.

Pelaksanaan Pilkada serentak 2020 di Provinsi Papua diselenggarakan di 11 kabupaten yakni Keerom, Supiori, Waropen, Asmat, Merauke, Boven Digoel, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nabire, Yalimo dan Mamberamo Raya.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024