Jayapura (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Papua Silwanus Sumule mengatakan bahwa berdasarkan data yang dihimpun hingga Jumat malam (11/9) jumlah akumulatif pasien COVID-19 di Papua bertambah 84 menjadi total 4.348 orang.
Di Jayapura, Sabtu, ia juga mengatakan bahwa jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia bertambah menjadi total 57 orang dan jumlah pasien yang sembuh dari penyakit itu bertambah 18 menjadi seluruhnya 3.402 orang.
Silwanus menekankan pentingnya disiplin warga menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19.
"Terutama menggunakan masker saat keluar rumah dan selalu jaga jarak serta rajin mencuci tangan," katanya.
Ia mengatakan bahwa baru enam dari 20 kabupaten/kota di Papua yang sudah berada di zona hijau dalam peta risiko penularan COVID-19.
Enam kabupaten di Papua yang sudah dikategorikan berada di zona hijau meliputi Kabupaten Puncak Jaya, Waropen, Mamberamo Tengah, Sarmi, Pegunungan Bintang, dan Jayawijaya.
"Mudah-mudahan warga di enam kabupaten itu tidak ada lagi yang terjangkit COVID-19 dan masyarakatnya mematuhi protokol kesehatan," demikian Silwanus Sumule.
Di Jayapura, Sabtu, ia juga mengatakan bahwa jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia bertambah menjadi total 57 orang dan jumlah pasien yang sembuh dari penyakit itu bertambah 18 menjadi seluruhnya 3.402 orang.
Silwanus menekankan pentingnya disiplin warga menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19.
"Terutama menggunakan masker saat keluar rumah dan selalu jaga jarak serta rajin mencuci tangan," katanya.
Ia mengatakan bahwa baru enam dari 20 kabupaten/kota di Papua yang sudah berada di zona hijau dalam peta risiko penularan COVID-19.
Enam kabupaten di Papua yang sudah dikategorikan berada di zona hijau meliputi Kabupaten Puncak Jaya, Waropen, Mamberamo Tengah, Sarmi, Pegunungan Bintang, dan Jayawijaya.
"Mudah-mudahan warga di enam kabupaten itu tidak ada lagi yang terjangkit COVID-19 dan masyarakatnya mematuhi protokol kesehatan," demikian Silwanus Sumule.