Jayapura (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua menyarankan kepada kalangan wartawan di Kota Jayapura dan sekitarnya untuk tes usap COVID-19 menyusul sejumlah bakal calon bupati dan wakil bupati serta satu komisioner KPU dinyatakan terjangkit virus corona.

"Ada baiknya, kami sarankan agar rekan-rekan jurnalis, pihak keamanan dan juga orang terkait atau terdekat untuk ikuti tes usap," kata komisioner Bawaslu Papua Ronald Manoach ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Sabtu malam.

Menurut dia, dengan melaksanakan tes usap, pencegahan terhadap virus yang merajalela sejak awal tahun itu di Indonesia bisa dicegah agar tidak meluas di 11 kabupaten yang melaksanakan pilkada ataupun daerah terdekat lainnya.

Setelah tes usap, lanjutnya, kita bisa ketahui hasilnya positif atau negatif.

"Dari hasil ini bisa dilakukan penelusuran siapa saja yang pernah dekat dengan bakal calon bupati dan wakil bupati serta komisioner KPU Papua yang terjangkit virus," katanya.

Mantan ketua Panwaslu Kabupaten Jayapura itu menyebutkan siapa saja bisa terkena virus yang bermula dari Kota Wuhan, Cina itu tanpa memandang siapa dia, dari mana atau kelompok mana, yang terpenting adalah bagaimana mencegah agar tidak meluas.

"Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana aturan yang sudah ada di KPU ataupun di Bawaslu. Yang utama adalah menggunakan masker, pakai hand sanitizer, atau cuci tangan usai beraktivitas dan tidak berkumpul yang bisa menyebabkan penyebaran virus," kata Ronald. Komisioner KPU Papua Melkianus Kambu (ANTARA / Alfian Rumagit) Sembilan orang terkonfirmasi COVID-19

Sementara itu, Komisioner KPU Provinsi Papua Melkianus Kambu menyatakan bahwa ada penambahan satu bakal calon bupati yang terkonfirmasi positif COVID-19, yang semula hanya delapan orang kini menjadi sembilan orang.

"Penambahan ini berdasarkan hasil akhir yang diterima KPU pada Jumat (12/09/2020) sekitar pukul 21.00 WIT," Melkianus Kambu, yang membidangi Divisi Teknis KPU Papua.

Ia merincikan untuk bakal calon bupati yang terpapar COVID-19 berjumlah lima orang, dan bakal calon wakil bupati sebanyak empat orang, yang berasal dari Kabupaten Supiori, Kabupaten Keerom, Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Asmat. 

"Jadi, mereka ini akan menjalani isolasi mandiri dan tahapan di kabupaten tersebut akan ditunda sebagaimana PKPU Nomor 10 tahun 2020 pasal 50 (b) dan (c) dan surat edaran KPU RI nomor 742 tahun 2020," katanya.

Melkianus menyebut, para bakal calon bupati dan wakil bupati itu akan kembali melanjutkan tes kesehatan berupa tes narkoba, kesehatan jasmani dan rohani serta psikotes setelah dinyatakan negatif COVID-19 dan KPU masing-masing kabupaten akan menfasilitasi serangkaian tes tersebut.

Melkianus Kambu juga menyatakan hingga kini serangkaian tes kesehatan yang harus diikuti oleh para bakal calon bupati dan wakil bupati dari 11 kabupaten yang melaksanakan pilkada belum semuanya usai. 

"Untuk tes urine di BNN sudah 61 orang, sementara tes kesehatan jasmani rohani dan psikotes di RSUD Dok II Jayapura belum semuanya, kan ada yang positif COVID-19 dan juga ada yang negatif masih melanjutkan tes," katanya.
 

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024