Jayapura (ANTARA) - Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Kelas I Merauke mengungkapkan telah menuntaskan pembentukan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai model komando strategis pembangunan pertanian (Kostratani) di Kabupaten Merauke, Papua.
"Kostratani merupakan salah satu program strategis Kementerian Pertanian atau Kementan dengan menjadikan BPP sebagai pilar utama pertanian dalam tingkat kecamatan," kata Kepala Karantina Pertanian Kelas I Merauke Sudirman ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Jumat.
Menurut dia, balai penyuluh pertanian (BPP) itu didukung dengan teknologi informasi (TI) sehingga setiap data akan di terhimpun dan terhubung dengan 'Agriculture War Room' Kementan.
"BPP Anim Waninggap Sai Malu Amam atau disebut BPP Tanah Miring menjadi yang terakhir diberikan sosialisasi mengenai kostratani, sehingga hal ini telas tuntas," katanya.
Sementara BPP Wasur dan BPP Semangga, kata dia, sudah lebih awal diberikan sosialisasi dan dibentuk struktur pengurusnya.
Ia mengharapkan, dengan program Kostratani peran BPP bisa lebih maju, mandiri dan modern.
"Melalui kostratani, dapat diketahui perkembangan pertanian di suatu wilayah, seperti potensi pertanian, komoditas unggulan serta penggunaan alat dan mesin pertanian. Tentunya hal ini harus dilaporkan secara daring setiap saat" Ujarnya.
Dengan dibentuknya kepengurusan BPP Model kostratani di Tanah Miring, tidak menjadikan kerja Karantina Pertanian selesai tapi terus berlanjut.
"Kami terus bergerak ke lapangan dan target selanjutnya mengawal dan mendampingi petani dari awal penanaman sampai proses hasil pasca panen," katanya.
"Kostratani merupakan salah satu program strategis Kementerian Pertanian atau Kementan dengan menjadikan BPP sebagai pilar utama pertanian dalam tingkat kecamatan," kata Kepala Karantina Pertanian Kelas I Merauke Sudirman ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Jumat.
Menurut dia, balai penyuluh pertanian (BPP) itu didukung dengan teknologi informasi (TI) sehingga setiap data akan di terhimpun dan terhubung dengan 'Agriculture War Room' Kementan.
"BPP Anim Waninggap Sai Malu Amam atau disebut BPP Tanah Miring menjadi yang terakhir diberikan sosialisasi mengenai kostratani, sehingga hal ini telas tuntas," katanya.
Sementara BPP Wasur dan BPP Semangga, kata dia, sudah lebih awal diberikan sosialisasi dan dibentuk struktur pengurusnya.
Ia mengharapkan, dengan program Kostratani peran BPP bisa lebih maju, mandiri dan modern.
"Melalui kostratani, dapat diketahui perkembangan pertanian di suatu wilayah, seperti potensi pertanian, komoditas unggulan serta penggunaan alat dan mesin pertanian. Tentunya hal ini harus dilaporkan secara daring setiap saat" Ujarnya.
Dengan dibentuknya kepengurusan BPP Model kostratani di Tanah Miring, tidak menjadikan kerja Karantina Pertanian selesai tapi terus berlanjut.
"Kami terus bergerak ke lapangan dan target selanjutnya mengawal dan mendampingi petani dari awal penanaman sampai proses hasil pasca panen," katanya.