Timika (ANTARA) - Sebanyak empat helikopter yang beroperasi di Timika, Ibu Kota Kabupaten Mimika, dikerahkan menuju Kabupaten Paniai guna membantu evakuasi kru helikopter milik PT National Utility Helicopters (NUH) yang mendarat darurat di kawasan hutan wilayah itu.
Kepala Kantor SAR Timika Monce Brury kepada Antara di Timika, Sabtu mengatakan empat helikopter yang dikerahkan ke Paniai itu adalah helikopter milik Pemkab Mimika yang dioperasikan PT Asian One Air, helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service, helikopter milik PT SGI milik PT Freeport Indonesia dan helikopter Caracal milik TNI AU.
"Helikopter Asian One Air sudah terbang ke Enarotali, Paniai, dari kemarin siang. Tadi pagi jam 06.00 WIT helikopter SGI terbang dari Bandara Timika, demikian juga dengan helikopter Intan Angkasa dan helikopter Caracal TNI AU," katanya.
Monce mengatakan proses evakuasi kru helikopter PT NUH tersebut sepenuhnya melibatkan Tim SAR gabungan dari Biak dan Nabire.
"Kami dari Tim SAR Timika hanya mendukung dengan melaporkan setiap pergerakan helikopter yang terbang dari Timika menuju lokasi. Sementara untuk personel dan lain-lain semuanya di bawah kendali Kantor SAR Biak yang wilayahnya juga mencakup Nabire hingga Paniai," kata Monce.
Kepala Kantor SAR Biak Gusti Anwar Mulyadi sebelumnya menyebut helikopter milik PT NUH ditemukan pada ketinggian 4.700 kaki di atas permukaan air laut (dpl) di wilayah Kabupaten Paniai, Jumat (18/9).
"Tim SAR belum bisa mengevakuasi ketiga kru heli yang mengangkut bahan makanan ke Baya Biru, Kabupaten Paniai," kata Gusti.
Keberadaan helikopter yang dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan Nabire-Baya Biru, Kamis (17/9) terlihat oleh tim SAR yang terbang dari Enarotali ke Nabire.
Dari laporan yang diterima, tim SAR sempat melihat dua dari tiga kru helikopter PT NUH melambaikan tangan.
Helikopter jenis Bell 212 dengan pilot Kapten Endy Nawalaga, Kapten Erik Kurniawan, dan kru M Aswar Jamal terbang pukul 10.47 WIT membawa bahan makanan menuju Baya Biru yang ditempuh sekitar 45 menit dari Nabire.
Kepala Kantor SAR Timika Monce Brury kepada Antara di Timika, Sabtu mengatakan empat helikopter yang dikerahkan ke Paniai itu adalah helikopter milik Pemkab Mimika yang dioperasikan PT Asian One Air, helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service, helikopter milik PT SGI milik PT Freeport Indonesia dan helikopter Caracal milik TNI AU.
"Helikopter Asian One Air sudah terbang ke Enarotali, Paniai, dari kemarin siang. Tadi pagi jam 06.00 WIT helikopter SGI terbang dari Bandara Timika, demikian juga dengan helikopter Intan Angkasa dan helikopter Caracal TNI AU," katanya.
Monce mengatakan proses evakuasi kru helikopter PT NUH tersebut sepenuhnya melibatkan Tim SAR gabungan dari Biak dan Nabire.
"Kami dari Tim SAR Timika hanya mendukung dengan melaporkan setiap pergerakan helikopter yang terbang dari Timika menuju lokasi. Sementara untuk personel dan lain-lain semuanya di bawah kendali Kantor SAR Biak yang wilayahnya juga mencakup Nabire hingga Paniai," kata Monce.
Kepala Kantor SAR Biak Gusti Anwar Mulyadi sebelumnya menyebut helikopter milik PT NUH ditemukan pada ketinggian 4.700 kaki di atas permukaan air laut (dpl) di wilayah Kabupaten Paniai, Jumat (18/9).
"Tim SAR belum bisa mengevakuasi ketiga kru heli yang mengangkut bahan makanan ke Baya Biru, Kabupaten Paniai," kata Gusti.
Keberadaan helikopter yang dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan Nabire-Baya Biru, Kamis (17/9) terlihat oleh tim SAR yang terbang dari Enarotali ke Nabire.
Dari laporan yang diterima, tim SAR sempat melihat dua dari tiga kru helikopter PT NUH melambaikan tangan.
Helikopter jenis Bell 212 dengan pilot Kapten Endy Nawalaga, Kapten Erik Kurniawan, dan kru M Aswar Jamal terbang pukul 10.47 WIT membawa bahan makanan menuju Baya Biru yang ditempuh sekitar 45 menit dari Nabire.