Jayapura (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, pada Sabtu pagi hingga sore menggelar uji publik daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pilkada serentak di salah satu hotel ternama di Arso, Kabupaten Keerom.
Ketua KPU Kabupaten Keerom Melianus Gobay mengatakan uji publik DPS itu penting dilakukan untuk persiapan pesta demokrasi.
"Uji publik ini juga dilakukan oleh semua KPU di seluruh Indonesia, terutama yang menggelar pilkada dan hari ini kami di Keerom lakukan hal ini," katanya usai kegiatan, Sabtu.
Menurut dia, uji publik itu dilakukan untuk pemutahiran data ditengah masyarakat sebelum melaksanakan pilkada dan bersama Bawaslu untuk memastikan data pasti para pemilih.
"Uji publik ini dihadiri oleh para perwakilan warga, misalnya dari tokoh paguyuban, tokoh agama, adat dan masyarakat, organisasi politik, hingga para penyelenggara tingkat bawah," katanya.
Melianus mengungkapkam DPS Kabupaten Keerom sebagaimana ditetapkan pada 12 September 2020 sebanyak 53.868 orang.
"Data tersebut bisa dipastikan bisa bertambah atau berkurang dengan pemutakhiran data, misalnya ada pemilih pemula atau ada yang pindah dan meninggal," kata Melianus.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Keerom Natalia Yonggoom mengatakan uji publik itu untuk meminta masukan dan saran dari masyarakat terkait DPS sebelum ditetapkan jadi daftar pemilih tetap (DPT).
"Jadi, ini kan masih dalam proses pemutakhiran data sampai nanti penetapan, ini kan akan dilakukan pencermatan baik dari jajaran KPU dan Bawaslu, dan diharapkan warga memberikan masukan soal DPS," katanya.
Ketua KPU Kabupaten Keerom Melianus Gobay mengatakan uji publik DPS itu penting dilakukan untuk persiapan pesta demokrasi.
"Uji publik ini juga dilakukan oleh semua KPU di seluruh Indonesia, terutama yang menggelar pilkada dan hari ini kami di Keerom lakukan hal ini," katanya usai kegiatan, Sabtu.
Menurut dia, uji publik itu dilakukan untuk pemutahiran data ditengah masyarakat sebelum melaksanakan pilkada dan bersama Bawaslu untuk memastikan data pasti para pemilih.
"Uji publik ini dihadiri oleh para perwakilan warga, misalnya dari tokoh paguyuban, tokoh agama, adat dan masyarakat, organisasi politik, hingga para penyelenggara tingkat bawah," katanya.
Melianus mengungkapkam DPS Kabupaten Keerom sebagaimana ditetapkan pada 12 September 2020 sebanyak 53.868 orang.
"Data tersebut bisa dipastikan bisa bertambah atau berkurang dengan pemutakhiran data, misalnya ada pemilih pemula atau ada yang pindah dan meninggal," kata Melianus.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Keerom Natalia Yonggoom mengatakan uji publik itu untuk meminta masukan dan saran dari masyarakat terkait DPS sebelum ditetapkan jadi daftar pemilih tetap (DPT).
"Jadi, ini kan masih dalam proses pemutakhiran data sampai nanti penetapan, ini kan akan dilakukan pencermatan baik dari jajaran KPU dan Bawaslu, dan diharapkan warga memberikan masukan soal DPS," katanya.