Jayapura (ANTARA) - Kepala Divisi Regional Bulog Papua dan Papua Barat Ahmad Kholisun mengakui, hingga saat ini masih membeli beras dari petani di Merauke namun jumlahnya tidak menentu karena untuk program komersial. 
 
"Beras dibeli sesuai kebutuhan mengingat beras yang dibeli kualitas medium dan premium sesuai pesanan serta sudah mendapat persetujuan pusat, " kata Ahmad Kholisun kepada Antara, Jumat di Jayapura. 
 
 Dijelaskan, beras yang dibeli itu sesuai peruntukan yakni untuk paket pemda, perbankan atau dijual di rumah pangan kita (RPK) milik Bulog. 
 
 Ahmad menyebut, beras dibeli dari petani Merauke dengan harga bervariasi berkisar dari Rp 8.700/kg hingga Rp 9.300/kg.
 
 Selain untuk komersial, lanjutnya, Bulog sudah tidak membeli beras dari petani melainkan membeli gabah akibat melimpahnya persediaan di gudang,  seraya berharap petani di Merauke beralih menjual gabah. 
 
"Gabah yang dibeli seharga Rp 5.300/kg itu nantinya disimpan digudang dan bila persediaan beras mulai berkurang maka gabah-gabah tersebut digiling melalui pihak ketiga,"jelas Ahmad. 
 
Ditambahkan, persediaan beras di gudang Bulog Merauke saat ini tercatat sekitar 12 ribu ton sedangkan untuk golongan anggaran dan lainnya sebulan 550 ton. 
 
 Ahmad mengatakan, Bulog Merauke melayani kawasan Selatan Papua yakni Kabupaten Boven Digul, Mappi, Asmat dan Merauke.
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024