Bangli (ANTARA) - Warga Dusun Langkan, Desa Landih, Kabupaten Bangli, Bali, melakukan pengolahan kopi arabika langkan dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan khususnya di masa pandemi.
"Di Dusun Langkan beberapa tahun lalu menjadi salah satu sentra perkebunan kopi unggulan. Namun, keberadaan kopi di Dusun Langkan yang berada di bawah naungan Subak Abian Suka Maju mulai meredup, dikarenakan kopi di tingkat petani relatif murah. Petani pun saat ini beralih ke komoditas tanaman jeruk," kata Perwakilan kelompok dari Sekaa Teruna Giri Seraya, Bangli, I Putu Gede Wahyu Saputra saat dikonfirmasi di Bangli, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa dari tahun 2009 sampai tahun 2012, perkebunan kopi di Subak Abian Suka Maju juga sudah memperoleh sertifikat organik. Berdasarkan data baru dari peneliti Magister Agribisnis Universitas Udayana (Unud) yang mencantumkan dalam jurnal bahwa Kopi Arabika Langkan menjadi kopi yang mempunyai kategori cita rasa sangat bagus.
Wahyu mengajukan kepada pemerintah desa agar dalam pengelolaan anggarannya, melirik potensi kopi arabika langkan menjadi sub sektor alternatif perekonomian desa.
"Pemerintah Desa Landih harus mempunyai desain utama ke mana akan dibawa potensi desa tersebut setidaknya dalam lima tahun ke depan. Oleh karena itu, potensi kopi Langkan harus dikembangkan sebagai poros perekonomian desa," tegas Wahyu.
Kepala Desa Landih, I Wayan Suarta mengatakan akan memberikan pelatihan atau pendampingan terhadap kegiatan para pemuda di Dusun Langkan, termasuk membangkitkan kopi arabika langkan.
"Desa tidak bisa melakukan pengolahan dan pemasaran kopi tanpa adanya koordinasi dan dukungan dari pihak yang memiliki keinginan. Saya harapkan dukungan juga akan bisa untuk mewujudkan terkait kegiatan yang bersifat positif dan terkait peningkatan ekonomi dan perkebunan kopi yang ada di Langkan,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini sudah ada Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kelompok tani yang telah melakukan pengolahan sistem kopi bubuk. Selain itu, di Dusun Langkan sudah terdapat sistem pengolahan bubuk hingga teknik pengemasannya.
Suarta menambahkan di Desa Landih telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang akan diupayakan dalam mengembangkan kopi arabika langkan.
"Kami bersama Badan Permusyawarahan Desa (BPD) Landih siap untuk membenahi BUMDES tersebut. Apalagi ada keinginan dari pemerintah kabupaten maupun provinsi yang ingin meng-goal-kan hasil petani di Bali melalui BUMDES. Terlebih di Dusun Langkan memiliki ikon kopi yang terkenal," ucapnya.