Jayapura (ANTARA) - Pangdam XVII/Cenderawasih  Mayjen  TNI Herman  Asaribab  bersama   pejabat  Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)  Provinsi  Papua  mengikuti  upacara  HUT  TNI  ke-75   secara  virtual  dipimpin  Presiden Joko  Widodo  dari  Istana  Negara  Jakarta, Senin.

Presiden RI  Joko Widodo mengatakan atas nama rakyat, bangsa dan negara menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia yang ke-75.

"Hari Ulang Tahun TNI ini bukan hanya dirayakan oleh anggota dan keluarga besar TNI di manapun berada, tetapi juga oleh segenap rakyat Indonesia,"ungkap Presiden Joko Widodo

Presiden menyebut, perjalanan panjang sejak perjuangan kemerdekaan hingga kini menunjukkan bahwa TNI adalah penjaga utama kedaulatan negara.

Menjaga keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. 

Dalam sejarah panjang TNI,lanjut Presiden Jokowi, kontribusi TNI untuk bangsa dan negara bukan hanya melalui operasi militer untuk perang (OMP) tetapi juga melalui operasi militer selain perang (OMSP). 

Melalui OMSP, TNI dengan sigap membantu rakyat yang sedang menghadapi bencana alam, termasuk dalam menghadapi pandemi Covid-19 sekarang ini. Oleh karena itu, atas nama rakyat Indonesia, Presiden menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar dan institusi TNI.

Presiden Jokowi menambahkan, sebagai Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia, menaruh harapan besar dan selalu mendukung transformasi penguatan TNI. 

Presiden sering katakan di berbagai kesempatan, bahwa dunia berubah dengan sangat cepat, dunia bergerak dengan sangat dinamis.

Transformasi organisasi TNI, menurut Presiden Jokowi, harus terus dilakukan sesuai dengan dinamika lingkungan strategis, dinamika ancaman, dan perkembangan teknologi militer. 

Sejak awal reformasi, telah banyak transformasi organisasi TNI yang telah dilakukan untuk memastikan agar TNI mendukung secara tepat dengan kebutuhan konsolidasi demokrasi, TNI bisa adaptif dengan perkembangan ancaman paska perang dingin.

Terutama terhadap ancaman-ancanan non konvensional dan ancaman trans nasional serta TNI mampu mengadopsi perkembangan teknologi militer terkini berbasis teknologi informasi, teknologi nano, dan teknologi automatisasi.

Presiden mengakui, dalam lima tahun terakhir, TNI telah banyak melakukan transformasi organisasi secara signifikan dengan melakukan pembentukan satuan-satuan organisasi baru.

Seperti Divisi 3 Kostrad, Komando Operasi 3 Angkatan Udara, Armada 3 Angkatan Laut, Pasukan Marinir 3, 3 Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, dan skuadron drone Angkatan Udara serta Satuan Siber TNI. 

"Pembentukan satuan-satuan organisasi baru ini, merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus melakukan transformasi organisasi TNI agar TNI semakin kokoh dalam menjalankan perannya,”harap Presiden Jokowi.

Presiden mengingatkan, kita juga harus siap mengantisipasi karakter baru dalam pertempuran masa depan, seperti pertempuran yang mempunyai daya hancur lebih besar atau high level of destruction, pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang atau decisive battle.

Pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus, baik taktik konvensional dengan non konvensional, serta taktik lintas dimensi, baik sosial, politik maupun ekonomi. 

Untuk menguasai pertempuran tersebut, kita harus bersungguh-sungguh untuk mengubah kebijakan kita.

"Dari kebijakan belanja pertahanan, menjadi kebijakan investasi pertahanan, sehingga TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju,"harap Presiden Jokowi.

Hal tidak kalah pentingnya untuk membangun sinergitas antar korps, antar matra, antar instansi, serta antara TNI dan Polri. Oleh karena itu, TNI harus  profesional, terdidik dan terlatih. 

Presiden Jokowi megucapkan terima kasih kepada para prajurit TNI yang selalu siap memenuhi panggilan tugas yang setia mengawal Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bineka Tunggal Ika

Yang dengan penuh kesungguhan bertugas di daerah pedalaman, di wilayah perbatasan, di wilayah terpencil, di pulau-pulau terdepan, dan yang bertugas di luar negeri sebagai pasukan pemelihara perdamaian.

"Saya juga sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada prajurit TNI yang selalu berada di garda terdepan dalam misi kemanusiaan, seperti dalam penanganan korban bencana alam dan kebakaran hutan, penanganan dampak pandemi COVID-19, baik dalam mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan maupun dalam perawatan di rumah sakit TNI,"ujarnya. 

Presiden Joko Widodo mengharapkan, TNI pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

"Jagalah terus kemanunggalan TNI dengan rakyat. Jadikanlah sinergi sebagai kekuatan membangun Negeri, membawa Indonesia menjadi negara maju,"imbuhnya.

Setelah pelaksanaan Upacara HUT ke-75 TNI, Presiden RI Joko Widodo secara virtual melaksanakan komunikasi dengan prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas negara baik di dalam ataupun di luar negeri.
 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024