Timika (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Cabang Timika, Papua menyiapkan sekitar 380 ton beras kualitas medium untuk disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pemegang Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Mimika dan Kabupaten Puncak.
Kepala Cabang Bulog Timika Ariek Estyanto Indra Wibowo di Timika, Jumat, mengatakan penyaluran beras tersebut murni merupakan program Kementerian Sosial dengan pengawasan oleh Dinas Sosial di tingkat kabupaten/kota bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa transportasi.
"Kami dari Bulog hanya diperintahkan untuk menyediakan beras dengan kuantum 15 kilogram per KK selama tiga bulan yaitu Agustus, September dan Oktober. Untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Mimika dan Kabupaten Puncak, yang kami sediakan sekitar 332 ton," kata Ariek.
Menurut dia, teknis penyaluran beras bantuan Kemensos sampai di tingkat KPM PKH sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan transportir, dalam hal ini yaitu PT Dosniroha (DNR) Logistik.
Ariek menjamin kualitas beras yang disalurkan tersebut cukup bagus, di mana beras tersebut merupakan hasil produksi petani di Kabupaten Merauke.
"Kualitas beras medium, beras dari Merauke. Beras yang sekarang ada di gudang bulog Timika semua didatangkan dari Merauke. Tentu sebelum penyaluran petugas akan mengecek kualitas beras di gudang," jelasnya.
Sesuai data dari PT DNR Logistik, jumlah KPM PKH yang mendapatkan bantuan beras Kemensos sebanyak 7.157 KPM dengan alokasi 107 ton per bulan atau per tiga bulan sebanyak 321 ton.
Adapun jumlah alokasi beras bantuan Kemensos untuk Kabupaten Puncak yaitu 19,5 ton per bulan atau 58,5 ton untuk alokasi selama tiga bulan.
Perwakilan PT DNR di Timika, Ebit mengatakan penyaluran beras tersebut merupakan bagian dari program Pemerintah Pusat melalui Kemensos untuk membantu sebanyak 10 juta KPM pemegang kartu PKH di seluruh Indonesia.
PT DNR menargetkan untuk menyalurkan beras bantuan Kemensos tersebut ke seluruh KPM PKH di Mimika dalam waktu 10 hari.
Sebagai perusahaan yang ditunjuk menyalurkan beras bantuan Kemensos tersebut, PT DNR menyediakan sarana transportasi baik darat, laut maupun udara agar bantuan tersebut bisa diterima langsung oleh penerima manfaat.
"Sebelum penyaluran, kami lakukan survei untuk pemetaan terlebih dahulu. Lalu kami menyiapkan moda transportasinya. Untuk lokasi yang bisa diakses melalui darat, kami siapkan mobil pick-up dan truk, sementara untuk wilayah pesisir pantai kami akan sediakan perahu motor, sementara untuk wilayah yang hanya bisa dijangkau dengan transportasi udara seperti di Ilaga Kabupaten Puncak, kami masih menegosiasikan dengan maskapai penerbangan," jelas Ebit.
Perwakilan PT DNR untuk wilayah Papua dan Papua Barat, Paulus Hayon mengatakan penyaluran beras bantuan Kemensos tersebut dilakukan secara serantak di seluruh wilayah Papua dan Papua Barat.
"Untuk penyaluran ke Ilaga Kabupaten Puncak, kami rencanakan akan menyewa pesawat terbang. Tahun lalu kami menggunakan jasa pesawat Rimbun Air. Kami masih melakukan negosiasi soal tarifnya. Tentu maskapai yang memberikan tawaran termurah itulah yang akan kami kerja samakan," jelas Paulus.
Kepala Cabang Bulog Timika Ariek Estyanto Indra Wibowo di Timika, Jumat, mengatakan penyaluran beras tersebut murni merupakan program Kementerian Sosial dengan pengawasan oleh Dinas Sosial di tingkat kabupaten/kota bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa transportasi.
"Kami dari Bulog hanya diperintahkan untuk menyediakan beras dengan kuantum 15 kilogram per KK selama tiga bulan yaitu Agustus, September dan Oktober. Untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Mimika dan Kabupaten Puncak, yang kami sediakan sekitar 332 ton," kata Ariek.
Menurut dia, teknis penyaluran beras bantuan Kemensos sampai di tingkat KPM PKH sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan transportir, dalam hal ini yaitu PT Dosniroha (DNR) Logistik.
Ariek menjamin kualitas beras yang disalurkan tersebut cukup bagus, di mana beras tersebut merupakan hasil produksi petani di Kabupaten Merauke.
"Kualitas beras medium, beras dari Merauke. Beras yang sekarang ada di gudang bulog Timika semua didatangkan dari Merauke. Tentu sebelum penyaluran petugas akan mengecek kualitas beras di gudang," jelasnya.
Sesuai data dari PT DNR Logistik, jumlah KPM PKH yang mendapatkan bantuan beras Kemensos sebanyak 7.157 KPM dengan alokasi 107 ton per bulan atau per tiga bulan sebanyak 321 ton.
Adapun jumlah alokasi beras bantuan Kemensos untuk Kabupaten Puncak yaitu 19,5 ton per bulan atau 58,5 ton untuk alokasi selama tiga bulan.
Perwakilan PT DNR di Timika, Ebit mengatakan penyaluran beras tersebut merupakan bagian dari program Pemerintah Pusat melalui Kemensos untuk membantu sebanyak 10 juta KPM pemegang kartu PKH di seluruh Indonesia.
PT DNR menargetkan untuk menyalurkan beras bantuan Kemensos tersebut ke seluruh KPM PKH di Mimika dalam waktu 10 hari.
Sebagai perusahaan yang ditunjuk menyalurkan beras bantuan Kemensos tersebut, PT DNR menyediakan sarana transportasi baik darat, laut maupun udara agar bantuan tersebut bisa diterima langsung oleh penerima manfaat.
"Sebelum penyaluran, kami lakukan survei untuk pemetaan terlebih dahulu. Lalu kami menyiapkan moda transportasinya. Untuk lokasi yang bisa diakses melalui darat, kami siapkan mobil pick-up dan truk, sementara untuk wilayah pesisir pantai kami akan sediakan perahu motor, sementara untuk wilayah yang hanya bisa dijangkau dengan transportasi udara seperti di Ilaga Kabupaten Puncak, kami masih menegosiasikan dengan maskapai penerbangan," jelas Ebit.
Perwakilan PT DNR untuk wilayah Papua dan Papua Barat, Paulus Hayon mengatakan penyaluran beras bantuan Kemensos tersebut dilakukan secara serantak di seluruh wilayah Papua dan Papua Barat.
"Untuk penyaluran ke Ilaga Kabupaten Puncak, kami rencanakan akan menyewa pesawat terbang. Tahun lalu kami menggunakan jasa pesawat Rimbun Air. Kami masih melakukan negosiasi soal tarifnya. Tentu maskapai yang memberikan tawaran termurah itulah yang akan kami kerja samakan," jelas Paulus.