Timika (ANTARA) - Perusahaan tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Mimika dan Keuskupan Timika melaksanakan berbagai program pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir di Mimika Timur Jauh dengan pengembangan kapasitas masyarakat untuk berkebun kelapa.

"Kolaborasi yang kami lakukan bersama pemerintah daerah dan Keuskupan Timika ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang PTFI dalam membantu mengembangkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mimika di sekitar area operasi perusahaan. Kami berharap, program ini akan mampu meningkatkan taraf hidup dan daya saing masyarakat Mimika secara bertahap," ujar Manager Community Economic Development PTFI Yohanis Bewahan dalam keterangan tertulis diterima ANTARA, Rabu.

PTFI melalui Departemen Community Economic Development (CED), ujar dia, turut mendukung pemerintah daerah dengan menyediakan layanan pengangkutan bibit-bibit kelapa ke kampung-kampung yang dikembangkan, dukungan material pembukaan lahan bagi petani, serta layanan transportasi untuk kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara berkala bersama dengan pemerintah daerah.

Selain itu, PTFI dan Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Mimika melakukan pendampingan kepada kelompok tani untuk memastikan kesiapan lahan, sarana, dan prasarana, serta kesiapan masyarakat untuk mengembangkan lahan kelapa.

Yohanis mengakui, adapun program pengembangan perkebunan kelapa masyarakat sudah dilaksanakan sejak 2015, dengan memperluas lahan kelapa unggul lokal di kampung-kampung yang ada di pesisir Mimika.

Pada tahap awal ini, lanjutnya, penambahan luas lahan kelapa masyarakat sukses dilakukan di tiga kampung di Distrik Mimika Timur Jauh, hingga mencakup 36 hektare area tanam bagi penanaman setidaknya sebanyak 3.687 pohon kelapa.

Seluruh pohon kelapa ini dikembangkan dari bibit kelapa lokal bersertifikasi dari Kampung Atuka sehingga budidaya kelapa menjadi program ekonomi strategis.

Kepala Bappeda Mimika Yohana Paliling yang juga mantan Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Mimika, mengatakan tanaman kelapa ini dapat menjadi satu-satunya tanaman investasi untuk masyarakat pantai, terutama dari suku Kamoro ke depannya, mengingat tanaman kelapa dapat berbuah sampai 25-30 tahun.

"Kita berkolaborasi kemudian ke lapangan, anggaran di dinas tidak selalu ada, PTFI yang membantu memfasilitasi,"ujar Kepala Bappeda Mimika Yohana Paliling yang juga sebagai Mantan Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Mimika.

Selanjutnya pada akhir tahun 2016, perluasan area tanam kembali dilakukan di area seluas 100 hektar di lima kampung di Distrik Mimika Timur Jauh, yakni Kampung Atuka, Kekwa, Timika Pantai, Aikawapuka, dan Mioko.

Pada tahun 2016 ini, PTFI bersama Dinas Perkebunan Provinsi Papua setidaknya menanam 10.000 pohon kelapa dengan jumlah bibit siap tanam sebanyak 13.000 pohon.

Secara keseluruhan, tahap perluasan lahan kelapa yang dilakukan selama 2 tahun tersebut telah menambah luas lahan kelapa di Kabupaten Mimika sebesar 136 hektar atau 25,7 persen dibandingkan tahun 2014 sebelum inisiatif ini dimulai. Dengan demikian, luas lahan kelapa menjadi 668,8 hektare.

Kolaborasi Koperasi Maria Bintang Laut

Program pengembangan perkebunan kelapa ini juga dilakukan PTFI berkolaborasi dengan Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL) di bawah binaan Keuskupan Timika.

Bersama PTFI, Keuskupan Timika memberi program pendampingan secara menyeluruh bagi masyarakat di Kampung Omawita, Fanamo, dan Otakwa, mulai dari pendampingan pembukaan lahan, pembibitan, penanaman, hingga perawatan perkebunan kelapa.

Selain itu, pengembangan perkebunan kelapa dilakukan di ketiga kampung dengan menyediakan lahan tanam seluas 20 hektar sebagai area tanam 10.000 bibit pohon kelapa di masing-masing kampung.

Pengembangan lahan dan pendampingan yang dilakukan oleh PTFI dan Keuskupan Timika pun telah menunjukkan kesuksesan. Keuskupan Timika melihat program ini berjalan baik, di mana masyarakat dinilai sudah secara mandiri dapat melakukan persiapan lahan dan pembibitan, bahkan ada sebagian masyarakat yang sudah menanam di lahan masing-masing.

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif PTFI untuk menggandeng Keuskupan Timika agar dapat turut berperan dalam mengembangkan masyarakat yang ada di Mimika, khususnya di Kampung Omawita, Fanamo, dan Otakwa. Kampung-kampung yang dulunya terlantar kini mulai dirawat dan ditanami kelapa, sehingga dapat menjadi solusi jangka panjang pengembangan masyarakat Mimika," ujar Pimpinan Koperasi Maria Bintang Laut Benyamin Meo.

Sebagai solusi jangka pendek dan menengah pengembangan masyarakat Mimika, PTFI bersama Keuskupan Timika dan Pemerintah kabupaten Mimika juga menyiapkan berbagai program pengembangan masyarakat, yakni pengembangan sektor perikanan serta perkebunan berbagai tanaman seperti pisang, jagung, nanas, singkong, dan ubi yang hasilnya bisa lebih cepat dinikmati oleh masyarakat.
 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024