Jakarta (ANTARA) - Pendapatan klub-klub Eropa bisa terpangkas hingga 6,3 miliar euro (sekira Rp109 triliun) karena pandemi COVID-19, demikian diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Klub Eropa (ECA) Andrea Agnelli.
Keuangan klub-klub sepak bola di Benua Biru itu memang terhantam hebat karena situasi darurat kesehatan memaksa banyak negara melarang pertandingan digelar atau mengurangi jumlah kehadiran penonton ketika kompetisi kembali berlangsung.
"Tanpa kompetisi kami tidak memiliki akses terhadap sejumlah pos di neraca keuangan dan tanpa hal-hal itu sistemnya berubah jadi tak berkelanjutan," kata Agnelli, yang juga Ketua Umum Juventus, dalam pertemuan dewan Liga Italia Serie A, demikian dilansir dari Reuters, Kamis malam.
"Kami mungkin baru bisa meninjau secara terperinci dampak situasi ini secara keseluruhan pada musim gugur 2021 nanti," ujarnya menambahkan.
Perhitungan sementara dari ECA meliputi hilangnya pendapatan tiket, dampak situasi darurat terhadap kesepakatan komersial jangka menengah hingga panjang dan kontrak hak siar televisi yang harus dinegosiasi ulang.
Keuangan klub-klub sepak bola di Benua Biru itu memang terhantam hebat karena situasi darurat kesehatan memaksa banyak negara melarang pertandingan digelar atau mengurangi jumlah kehadiran penonton ketika kompetisi kembali berlangsung.
"Tanpa kompetisi kami tidak memiliki akses terhadap sejumlah pos di neraca keuangan dan tanpa hal-hal itu sistemnya berubah jadi tak berkelanjutan," kata Agnelli, yang juga Ketua Umum Juventus, dalam pertemuan dewan Liga Italia Serie A, demikian dilansir dari Reuters, Kamis malam.
"Kami mungkin baru bisa meninjau secara terperinci dampak situasi ini secara keseluruhan pada musim gugur 2021 nanti," ujarnya menambahkan.
Perhitungan sementara dari ECA meliputi hilangnya pendapatan tiket, dampak situasi darurat terhadap kesepakatan komersial jangka menengah hingga panjang dan kontrak hak siar televisi yang harus dinegosiasi ulang.