Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat siap memenuhi kebutuhan pasokan listrik Kabupaten Mappi yang mencapai 50 Mega Watt (MW).
General Manager PLN UIWP2B Abdul Farid di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya akan membantu dan berupaya dalam penyediaan listrik di Kabupaten Mappi dan kini sedang dalam pelaksanaan.
"Untuk Mappi saat ini fokus kami untuk 30 desa yang yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dengan rincian 12 desa akan dilistriki dengan pembangkit diesel, 13 desa dengan PLTS dan lima desa lainnya dengan skema Tabung Listrik (TALIS)," katanya.
Menurut Farid, kini PLN telah melistriki desa di Kabupaten Mappi sejumlah 18 desa, selain itu terdapat 82 desa berlistrik dengan menggunakan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dari Kementerian ESDM dan kurang lebih 34 desa berlistrik pemda.
"PLN dan seluruh pemangku kepentingan perlu terus bersinergi dalam menerangi desa-desa yang belum berlistrik di Tanah Papua," ujarnya.
Bupati Mappi Kristosimus Yohanes Agawemu mengatakan ada dua kebutuhan besar kelistrikan di wilayahnya, yang pertama untuk industri di Mappi (gaharu, sagu dan industri perikanan).
"Yang kedua adalah pemenuhan listrik untuk desa yang kini belum berlistrik, di mana kedua program tersebut diperlukan pasokan listrik secara bertahap hingga mencapai daya 50 MW," katanya.
Dia menjelaskan selain penanganan desa yang belum berlistrik, pihaknya juga mengharapkan adanya peningkatan jam nyala pada distrik-distrik di Kabupaten Mappi yang belum terlistriki 24 jam.
"Kami berharap agar desa-desa yang ada di Kabupaten Mappi dapat segera terlistriki agar masyarakat di Papua khususnya Mappi dapat merasakan apa yang dirasakan di daerah lain khususnya penerangan," ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya menyadari betul bahwa listrik merupakan infrastruktur yang sangat berdampak dalam pembangunan suatu daerah.
Sekadar diketahui, dari segi listrik desa, Kabupaten Mappi memiliki total 164 desa di mana masih terdapat 30 desa yang belum adanya penerangan (data permendagri), di mana ke-30 desa inilah yang dimasukkan dalam target desa berlistrik dalam program PLN pada 2020.
General Manager PLN UIWP2B Abdul Farid di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya akan membantu dan berupaya dalam penyediaan listrik di Kabupaten Mappi dan kini sedang dalam pelaksanaan.
"Untuk Mappi saat ini fokus kami untuk 30 desa yang yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dengan rincian 12 desa akan dilistriki dengan pembangkit diesel, 13 desa dengan PLTS dan lima desa lainnya dengan skema Tabung Listrik (TALIS)," katanya.
Menurut Farid, kini PLN telah melistriki desa di Kabupaten Mappi sejumlah 18 desa, selain itu terdapat 82 desa berlistrik dengan menggunakan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dari Kementerian ESDM dan kurang lebih 34 desa berlistrik pemda.
"PLN dan seluruh pemangku kepentingan perlu terus bersinergi dalam menerangi desa-desa yang belum berlistrik di Tanah Papua," ujarnya.
Bupati Mappi Kristosimus Yohanes Agawemu mengatakan ada dua kebutuhan besar kelistrikan di wilayahnya, yang pertama untuk industri di Mappi (gaharu, sagu dan industri perikanan).
"Yang kedua adalah pemenuhan listrik untuk desa yang kini belum berlistrik, di mana kedua program tersebut diperlukan pasokan listrik secara bertahap hingga mencapai daya 50 MW," katanya.
Dia menjelaskan selain penanganan desa yang belum berlistrik, pihaknya juga mengharapkan adanya peningkatan jam nyala pada distrik-distrik di Kabupaten Mappi yang belum terlistriki 24 jam.
"Kami berharap agar desa-desa yang ada di Kabupaten Mappi dapat segera terlistriki agar masyarakat di Papua khususnya Mappi dapat merasakan apa yang dirasakan di daerah lain khususnya penerangan," ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya menyadari betul bahwa listrik merupakan infrastruktur yang sangat berdampak dalam pembangunan suatu daerah.
Sekadar diketahui, dari segi listrik desa, Kabupaten Mappi memiliki total 164 desa di mana masih terdapat 30 desa yang belum adanya penerangan (data permendagri), di mana ke-30 desa inilah yang dimasukkan dalam target desa berlistrik dalam program PLN pada 2020.