Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat secara resmi meningkatkan jam nyala listrik untuk lima distrik di Kabupaten Sarmi guna memberikan pelayanan maksimal.

General Manager PLN UIWP2B Abdul Farid di Jayapura, Selasa, mengatakan kelima distrik tersebut yakni Bonggo, Bonggo Timur, Bonggo Timur Jauh, Bonggo Utara dan Betaf di mana masing-masing wilayah mengalami tambahan jam nyala menjadi 24 jam dan 18 jam per harinya.

"Penambahan jam nyala ini dapat terealisasi dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat," katanya.

Menurut Farid, pihaknya menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh stakeholder yang mendukung PLN, dan selamat kepada masyarakat yang ada di Distrik Bonggo, Bonggo Timur serta Betaf karena telah bertambahnya jam nyala operasi listrik di distrik-distrik tersebut.

"Kami pun terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat di Tanah Papua dalam hal kelistrikan," ujarnya.

Dia menjelaskan peningkatan jam nyala operasi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Bonggo dan Betaf dari sebelumnya.

Sementara itu, Bupati Sarmi Eduard Fonataba mengatakan ke depan masyarakat bersama-sama PLN dapat menjaga jaringan dan infrastruktur kelistrikan yang ada di Kabupaten Sarmi agar pasokan listrik terus andal.

"Apa yang sudah dibangun dan kini ada, seluruh masyarakat dapat menjaganya, bahkan masyarakat sudah rela pohonnya ditebang untuk jaringan listrik, maka bersama mari menjaga infrastruktur yang ada," katanya.

Dia menambahkan ucapan terima kasih disampaikan kepada PLN yang kini telah melistriki Distrik Bonggo menjadi 24 jam nyala, ini merupakan jawaban atas doa dan usaha semua, sehingga Bonggo dan Betaf bertambah jam nyala listriknya.

Wilayah Bonggo merupakan daerah yang telah dilistriki oleh PLN sejak 2017, awalnya, lokasi tersebut hanya disuplai listrik PLN selama 12 jam sebelum pada akhirnya ditingkatkan menjadi 18 jam tiap harinya dengan Pembangkit Diesel.

Guna meningkatkan layanan, PLN melakukan pembangunan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 32,5 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 29,5 kms dan 13 unit gardu distribusi.

Dengan tersambungnya jaringan dari Distrik Urunumguay ke Distrik Bonggo, maka PLTD yang ada kini tidak dioperasikan, sedangkan Distrik Bonggo dan Bonggo Timur yang memiliki beban puncak kurang lebih 400 kW kini sepenuhnya disuplai dari PLTA Orya 2x10 MW. Selain lebih andal, ini juga membuat biaya pokok penyediaan menjadi lebih murah.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024