Chicago (ANTARA) - Harga emas jatuh lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), mencatat penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, terseret oleh penguatan dolar AS dan kemajuan dalam pengembangan vaksin COVID-19 mendorong harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat serta spekulasi kuat untuk paket bantuan Virus Corona AS.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, tergelincir 12,4 dolar AS atau 0,66 persen menjadi ditutup pada 1.861,50 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (18/11/2020), emas berjangka jatuh 11,2 dolar AS atau 0,59 persen menjadi 1.873,90 dolar AS.

Harga emas berjangka juga terpangkas 2,7 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.885,10 dolar AS pada Selasa (17/11/2020), setelah naik 1,60 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.887,80 dolar AS per pada Senin (16/11/2020), dan melonjak 12,90 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.886,20 dolar AS pada Jumat (13/11/2020).

Dolar yang lebih kuat dan ketidakpastian atas stimulus ekonomi lebih lanjut membebani emas, kata Pendiri Circle Squared Alternative Investments, Jeffrey Sica.

"Meskipun ada antisipasi untuk lebih banyak (stimulus), beberapa orang memilih untuk mengambil keuntungan sampai ada lebih banyak kejelasan."

Dolar, mata uang yang aman, naik 0,2 persen terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, saat kasus Virus Corona melonjak secara global.

Emas cenderung mendapatkan keuntungan dari stimulus ekonomi karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dapat dipicu inflasi.

Optimisme atas kemajuan dalam pengembangan vaksin Virus Corona, yang bisa siap untuk diotorisasi AS dalam beberapa minggu, juga telah mengurangi daya tarik emas.

"(Vaksin) menghilangkan beberapa ketidakpastian jangka panjang terkait dengan virus. Jadi, meskipun ada kekhawatiran tentang implikasi jangka pendek dari lonjakan tersebut, dalam jangka panjang, orang-orang jauh lebih optimis, mungkin itulah sebabnya kita melihat sedikit kemunduran pada harga emas," kata Sica.

Kenaikan tak terduga dalam klaim baru pengangguran AS juga tidak banyak membantu harga emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (19/11/2020) bahwa klaim pengangguran mingguan meningkat sebesar 31.000 menjadi 742.000 dalam pekan yang berakhir 14 November, lebih buruk dari yang diperkirakan.

"Kami mengalami benturan ketakutan ini atas kondisi COVID-19 saat ini dan kemudian kami memiliki harapan vaksin datang dalam beberapa bulan, jadi itu semacam menarik pasar bolak-balik," kata Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

"Pedagang emas sekarang fokus pada beberapa bulan ke depan, dengan musim dingin yang suram di tengah pandemi yang dapat mempengaruhi permintaan konsumen untuk emas."

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 40 sen atau 1,64 persen menjadi ditutup pada 24,048 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 0,6 dolar AS atau 0,06 persen menjadi menetap pada 951,5 dolar AS per ounce.
 

Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024