Jayapura (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Papua bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom meluncurkan pekan pelayanan Keluarga Berencana (KB).
Ketua Tim Pokja Akses Kualitas Layanan KB Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Chaterin P. Soelarso dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Rabu, mengatakan pekan pelayanan KB ini menargetkan penambahan 7.282 akseptor baru untuk provinsi setempat ,termasuk provinsi yang baru dimekarkan, dan khusus untuk Kabupaten Keerom target yang ditetapkan adalah 448 akseptor.
"Kami optimistis target ini dapat tercapai dengan dukungan dari seluruh pihak, baik pemerintah, tenaga kesehatan maupun masyarakat," katanya.
Menurut Chaterin, pekan pelayanan KB ini tidak hanya berfokus pada kuantitas akseptor, juga pada kualitas pelayanan, sehingga berbagai upaya telah dilakukan untuk memastikan pelayanan KB yang diberikan memenuhi standar dan kebutuhan masyarakat.
"Kami ingin memastikan setiap pasangan usia subur memiliki akses terhadap informasi yang akurat dan pilihan metode kontrasepsi yang sesuai," ujarnya.
Dia menjelaskan salah satu tujuan utama dari program KB adalah mengatur jarak kelahiran, sebab dengan demikian pasangan suami istri dapat memberikan perhatian yang optimal bagi tumbuh kembang anak, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.
"Dengan demikian, kami dapat menciptakan generasi emas yang sehat, cerdas dan produktif," katanya.
Dia menambahkan pekan pelayanan KB ini mengusung tema "Pelayanan Kontrasepsi Berkualitas untuk Indonesia Emas 2045", dimana tema ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Dia mengatakan untuk mengukur keberhasilan program tersebut, BKKBN menyiapkan sistem pelaporan yang terintegrasi dimana data mengenai jumlah akseptor baru, jenis metode kontrasepsi yang dipilih dan kendala yang dihadapi akan dicatat dan dianalisis secara berkala.
"Data ini akan menjadi dasar untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan KB di masa mendatang," ujarnya.
Pihaknya mengajak seluruh pasangan usia subur di Kabupaten Keerom untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, sebab dengan ber-KB pasangan dapat merencanakan keluarga secara matang, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KB Kabupaten Keerom Frida Nadjuan mengaku bersyukur daerah itu menjadi salah satu kabupaten yang menjadi prioritas nasional dalam program intensifikasi pelayanan KB.
"Kami berharap sinergi bersama akan membawa dampak positif terhadap program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana, khususnya di Kabupaten Keerom," katanya.
Berita Terkait
BKKBN Papua luncurkan Posyandu Prima dekatkan layanan kepada warga
Rabu, 17 April 2024 18:09
BKKBN Papua ajak kepala daerah adopsi program 1.000 HPK
Selasa, 12 September 2023 21:53
BMKG: Kabupaten Keerom terjadi gempa magnitudo 5,1
Jumat, 8 November 2024 3:58
Pj Gubernur Papua minta kepala daerah perbaiki data stunting
Rabu, 30 Oktober 2024 15:21
LMA Wilayah Keerom ajak warga jaga kedamaian jelang pilkada
Sabtu, 14 September 2024 12:13
Gempa magnitudo 6,3 guncang Kabupaten Keerom
Kamis, 12 September 2024 1:41
Papua lakukan verifikasi domestik wilayah di perbatasan
Minggu, 23 Juni 2024 16:23
Pemkab Keerom sebut lima lokasi prioritas pembangunan PLBN
Kamis, 20 Juni 2024 19:55