Wamena (ANTARA) - Sejumlah warga di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua memalang jalan trans yang menghubungkan tiga daerah di antaranya  Kabupaten Jayawijaya, Tolikara dan Kabupaten Puncak Jaya, Jumat.

Pejabat Polres Tolikara Ipda Zabur Esomar di Distrik Tagineri, Kabupaten Tolikara, mengatakan pemalangan dilakukan akibat salah satu ternak babi ditabrak kendaraan yang hingga kini tidak diketahui.

"Setelah menerima informasi dari sopir lajuran trans Jayawijaya - Tolikara, Puncak Jaya, kami langsung menuju tempat kejadian untuk meminta warga membuka palang," katanya melalui siaran pers yang diterima Antara.

Dari hasil koordinasi dengan masyarakat setempat, mereka sepakat mewujudkan keamanan namun meminta izin kepada polisi untuk menagih setiap kendaraan yang melintas di sana.

Menurut dia, warga meminta izin kepada polisi untuk melakukan penagihan selama satu hari, terhadap mobil lajuran penumpang maupun truk sebagai ganti rugi atas ternak yang ditabrak oleh oknum sopir yang hingga kini belum diketahui.

"Satu hal yang kami tekankan kepada mereka adalah, tidak mamatok jumlah uang yang harus ditagih melainkan sesuai kerelaan dari sopir. Jangan jadikan ini untuk mencari keuntungan sepihak," katanya.

Berdasarkan informasi diterima ANTARA disebutkan, nilai budaya dari ternak babi sangat tinggi di mata masyarakat wilayah pegunungan tengah Provinsi Papua, termasuk Kabupaten Tolikara, Jayawijaya, Lanny Jaya dan beberapa kabupaten sekitar.

Babi bernilai bagi masyarakat karena biasa digunakan untuk pembayaran denda adat atas kasus pembunuhan, perzinahan dan masalah lainnya. Hal ini mendorong harga jual babi bisa mencapai Rp30 hingga Rp50 juta per ekor.
 

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024