Wamena (ANTARA) - Sedikitnya 60 keluarga yang terdampak banjir di Jalan Irian Atas Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua pada Rabu, (13/10) malam, menebang pohon untuk memblokir jalan raya serta mendirikan tenda di tengah jalan raya sebagai bentuk ketidakpuasan kepada pemangku kepentingan atas insiden yang dialami warga.
Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi langsung bertemu masyarakat yang melakukan pemalangan pada Kamis (14/10) siang.
"Setelah pertemuan, kami langsung menggeser alat berat ke lokasi untuk mengeruk aliran sungai di sana yang terjadi pendangkalan dan menyebabkan air meluap ke rumah warga," katanya.
Marthin mengatakan warga minta pemerintah membongkar dan membuat ulang gorong-gorong yang sudah dibangun, namun pemerintah tidak bisa melakukan sebab itu aset yang dikerjakan pihak balai jalan.
"Gorong-gorong itu dibiayai APBN dari balai, sehingga Jayawijaya hanya bisa melakukan perawatan terhadap aset yang sudah dibangun. Untuk melakukan tindakan pembangunan lain di atas kegiatan yang sudah dilakukan balai, itu menjadi kewenangan dari balai," katanya.
Selain mengeruk aliran air yang dangkal, pemerintah memberikan bantuan bahan makana kepada warga terdampak.
"Kami minta masyarakat jangan membuang sampah sembarangan ke aliran sungai supaya tidak terjadi penyempitan maupun penyumbatan dan membuat air meluap. Inikan akibat dari itu," katanya.
Ia mengingatkan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dari sampah sebab curah hujan meningkat belakangan ini dan jika masyarakat masih membuang sampah sembarangan maka akan terjadi banjir lagi.