Wamena (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengatakan penanganan pandemi COVID-19 di wilayah itu semakin membaik seiring dengan angka kesembuhan lebih tinggi dibandingkan jumlah pasien yang masuk setiap saat.
"Kemarin terjadi peningkatan pasien sampai 40 dan terus berkurang menjadi 36 orang dan kini 13 pasien dinyatakan sembuh lagi meskipun kami baru menemukan dua pasien baru," kata Ketua Tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu.
Bupati Jayawijaya ini mengatakan pihaknya terus melakukan pencarian terhadap warga yang melakukan kontak dengan pasien-pasien yang sementara dirawat.
Termasuk mewajibkan tes cepat vena bagi seluruh warga yang hendak masuk ke Jayawijaya melalui jalur udara dari Bandara Sentani.
Pemkab Jayawijaya mengatakan saat ini pihaknya memang belum memperketat beberapa perbatasan untuk mencegah penyebaran COVID-19 melalui jalur trans Papua, Jayapura-Yalimo-Jayawijaya.
Tim COVID-19 Jayawijaya juga menduga beberapa sopir trans Papua tertular sebab belasan pekerja di salah satu bengkel yang biasa dikunjungi sopir trans Papua telah dirawat akibat corona.
"Kita harapkan ada kerja sama dari Pemkab Yalimo untuk melakukan pengawasan jalan darat. Kita di Jayawijaya sudah optimal dalam melakukan pengawasan jalur masuk lewat udara, seharusnya juga ada perhatian yang sama untuk penanganan COVID-19 di wilayah adat Lapago," katanya.
"Kemarin terjadi peningkatan pasien sampai 40 dan terus berkurang menjadi 36 orang dan kini 13 pasien dinyatakan sembuh lagi meskipun kami baru menemukan dua pasien baru," kata Ketua Tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu.
Bupati Jayawijaya ini mengatakan pihaknya terus melakukan pencarian terhadap warga yang melakukan kontak dengan pasien-pasien yang sementara dirawat.
Termasuk mewajibkan tes cepat vena bagi seluruh warga yang hendak masuk ke Jayawijaya melalui jalur udara dari Bandara Sentani.
Pemkab Jayawijaya mengatakan saat ini pihaknya memang belum memperketat beberapa perbatasan untuk mencegah penyebaran COVID-19 melalui jalur trans Papua, Jayapura-Yalimo-Jayawijaya.
Tim COVID-19 Jayawijaya juga menduga beberapa sopir trans Papua tertular sebab belasan pekerja di salah satu bengkel yang biasa dikunjungi sopir trans Papua telah dirawat akibat corona.
"Kita harapkan ada kerja sama dari Pemkab Yalimo untuk melakukan pengawasan jalan darat. Kita di Jayawijaya sudah optimal dalam melakukan pengawasan jalur masuk lewat udara, seharusnya juga ada perhatian yang sama untuk penanganan COVID-19 di wilayah adat Lapago," katanya.