Wamena (ANTARA) - PT. Pos Indonesia (Posindo) Wamena yang membawahi beberapa kabupaten di pegunungan tengah Papua, terpaksa menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) secara kolektif.

Langkah itu dilakukan untuk menghindari konflik antarwarga penerima dengan yang tidak menerima, serta menghindari ancaman terhadap petugas penyalur.

Kepala Posindo Wamena, La Oli di Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan enam kabupaten di pegunungan disalurkan secara kolektif melalui pemerintah, lalu pemerintah melanjutkan kepada warga penerima.

"Di pegunungan sini kendalanya adalah data, karena tidak semua warga menerima, sehingga kebijakan kami adalah pembayaran secara kolektif. Kami rasa itu paling aman sebab kalau kami turun sendiri ke lokasi dengan data seperti itu, sangat bahaya. Kita di gunung sini kan, semua harus dapat (semua warga ingin dapat)," katanya.

Ia mengatakan hanya warga beberapa distrik di dua kabupaten yaitu Jayawijaya dan Lanny Jaya yang dilakukan pembayarannya secara per orangan, atau petugas langsung datang ke distrik, yaitu di Distrik Wamena dan Wouma di Jayawijaya serta Distrik Tiom dan Higinua di Lanny Jaya.

La Oli memastikan baru saja dilakukan penyaluran untuk masyarakat Kabupaten Tolikara sebesar satu miliar lebih dan disalurkan secara kolektif.

"Tolikara itu 1.640 kepala keluarga (KK) dikali tiga berarti satu kepala keluarga dapat Rp900 ribu. lalu ditambah dengan sembako tunai itu 47 jiwa. Tolikara ini 1.640 KK dikali Rp900 ribu," katanya.

Melalui sistem penyaluran kolektif, pembayaran BST hingga kini berjalan aman.

Beberapa kabupaten yang masuk wilayah kerja Posindo Wamena adalah Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Tolikara, Nduga, Mamberamo Tengah serta Yalimo.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024