Jakarta (ANTARA) - Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa mengajak para asosiasi anggota untuk bersabar menghadapi dampak finansial yang ditimbulkan pandemi COVID-19 terhadap kelangsungan sepak bola di Asia.
Hal itu disampaikan Sheikh Salman dalam kongres AFC sembari menyatakan pihaknya terus berusaha melakukan renegosiasi kontrak-kontrak komersial yang berlaku maupun yang mendatang.
"Sementara kita bersiap memasuki pengujung tahun 2020, masih ada beberapa keputusan sulit yang harus diambil," kata pria asal Bahrain itu demikian dilansir oleh Reuters, Rabu malam.
"Masih ada ketidakstabilan finansial karena COVID-19 dan kami terus bekerja keras agar keuangan AFC tetap aman untuk mewujudkan visi sepak bola kita di Asia," ujarnya menambahkan.
Presiden AFC sejak 2013 itu juga mengajak para anggota untuk memahami bahwa butuh kerja keras untuk melindungi keuangan dan anggaran AFC yang terus dilakukan dengan bantuan komite keuangan dan komite eksekutif.
"Ketika itu semua sudah teratasi, kita semua akan berada di posisi yang kuat untuk membantu dan mendukung para anggota," katanya.
Sejak pandemi COVID-19 merebak medio Februari silam, AFC terpaksa membatalkan sejumlah turnamen dan hanya menyisakan Liga Champions Asia saja yang baru mulai berlanjut secara terpusat di Qatar.
Kompetisi klub Asia kasta kedua, Piala AFC, juga dihentikan berbarengan dengan beberapa turnamen usia remaja serta kejuaraan futsal harus diundur ke tahun 2021, demikian juga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang harus tertunda.
Akibatnya, AFC harus melakukan renegosiasi terkait sejumlah kontrak komersial yang berlaku dengan SportFive, terlebih Football Marketing Asia diputuskan sudah memiliki hak rekanan baru yang berlaku mulai 2021.
Hal itu disampaikan Sheikh Salman dalam kongres AFC sembari menyatakan pihaknya terus berusaha melakukan renegosiasi kontrak-kontrak komersial yang berlaku maupun yang mendatang.
"Sementara kita bersiap memasuki pengujung tahun 2020, masih ada beberapa keputusan sulit yang harus diambil," kata pria asal Bahrain itu demikian dilansir oleh Reuters, Rabu malam.
"Masih ada ketidakstabilan finansial karena COVID-19 dan kami terus bekerja keras agar keuangan AFC tetap aman untuk mewujudkan visi sepak bola kita di Asia," ujarnya menambahkan.
Presiden AFC sejak 2013 itu juga mengajak para anggota untuk memahami bahwa butuh kerja keras untuk melindungi keuangan dan anggaran AFC yang terus dilakukan dengan bantuan komite keuangan dan komite eksekutif.
"Ketika itu semua sudah teratasi, kita semua akan berada di posisi yang kuat untuk membantu dan mendukung para anggota," katanya.
Sejak pandemi COVID-19 merebak medio Februari silam, AFC terpaksa membatalkan sejumlah turnamen dan hanya menyisakan Liga Champions Asia saja yang baru mulai berlanjut secara terpusat di Qatar.
Kompetisi klub Asia kasta kedua, Piala AFC, juga dihentikan berbarengan dengan beberapa turnamen usia remaja serta kejuaraan futsal harus diundur ke tahun 2021, demikian juga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang harus tertunda.
Akibatnya, AFC harus melakukan renegosiasi terkait sejumlah kontrak komersial yang berlaku dengan SportFive, terlebih Football Marketing Asia diputuskan sudah memiliki hak rekanan baru yang berlaku mulai 2021.