Wamena (ANTARA) - Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Wamena Kota di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mengantisipasi penyelundupan senjata api melalui jalan trans Papua.
Kepala Polsek Wamena Kota, AKP Agus Kuswanto, di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa, penyelundupan senjata api sudah dilakukan sejak akses kendaraan mulai melintas jalan trans Papua.
"Kalau kita lihat arus masuknya kendaraan bisa saja berpotensi terjadi penyelundupan dan itu salah satu barang terlarang yang kita cek," katanya.
Ia mengatakan semua kendaraan pelintas jalan trans Papua dari Jayapura-Yalimo-Jayawijaya akan diperiksa di Mapolsek setempat.
"Kendaraan yang datang dengan membawa barang itu kita periksa di sini, kalau ada barang ilegal berupa minuman keras maupun barang pembuat minuman keras ataupun senjata tajam kita sita di sini," katanya.
Ia memastikan saat ini kendaraan pelintas jalan trans Papua tidak begitu banyak dibandingkan pertengahan tahun lalu.
"Kalau kita lihat jumlah kendaraan dari minggu-minggu kemarin tidak terlalu banyak. Satu minggu bisa ada lima sampai tujuh kendaraan," katanya.
Berkurangnya kendaraan pengangkut sembilan bahan pokok itu diduga karena akses jalan yang belum bagus.
Kepala Polsek Wamena Kota, AKP Agus Kuswanto, di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa, penyelundupan senjata api sudah dilakukan sejak akses kendaraan mulai melintas jalan trans Papua.
"Kalau kita lihat arus masuknya kendaraan bisa saja berpotensi terjadi penyelundupan dan itu salah satu barang terlarang yang kita cek," katanya.
Ia mengatakan semua kendaraan pelintas jalan trans Papua dari Jayapura-Yalimo-Jayawijaya akan diperiksa di Mapolsek setempat.
"Kendaraan yang datang dengan membawa barang itu kita periksa di sini, kalau ada barang ilegal berupa minuman keras maupun barang pembuat minuman keras ataupun senjata tajam kita sita di sini," katanya.
Ia memastikan saat ini kendaraan pelintas jalan trans Papua tidak begitu banyak dibandingkan pertengahan tahun lalu.
"Kalau kita lihat jumlah kendaraan dari minggu-minggu kemarin tidak terlalu banyak. Satu minggu bisa ada lima sampai tujuh kendaraan," katanya.
Berkurangnya kendaraan pengangkut sembilan bahan pokok itu diduga karena akses jalan yang belum bagus.