Ambon (ANTARA) - Tim gabungan Polri dan TNI, Jumat dini hari membubarkan pawai kendaraan bermotor pada saat malam pergantian tahun di Kota Ambon, Provinsi Maluku untuk memastikan tidak ada kerumunan massa yang berpotensi menyebarkan COVID-19.

Tim gabungan Polri dan TNI serta dibantu anggota Bantuan Komunikasi Kepolisian (Bankompol) Kamtibmas bertindak simpatik dengan mengimbau warga yang melakukan pawai dengan sepeda motor untuk membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing.

Pengamanan malam pergantian tahun di Kota Ambon itu dipimpin Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Kombes Pol Leo Nugraha Simatupang dan Karo Ops Polda Maluku Kombes Pol Antonius Wantri Yulianto.

Di kawasan pertigaan Gereja Rehoboth, Kecamatan Nusaniwe, misalnya sekitar 100-an personel gabungan melakukan penyekatan secara ketat dan tidak mengijinkan pengguna kendaraan bermotor menuju pusat kota.

Kawasan pertigaan Gereja Rehoboth dibarikade dengan separator agar tidak ada kendaraan yang melewati wilayah itu menuju pusat kota Ambon, dan pengendara sepeda motor maupun mobil yang hendak melewati kawasan tersebut, diarahkan untuk memutar balik ke arah kawasan Kudamati atau Airsalobar. Karo Ops Polda Maluku Kombes Pol Antonius Wantri Yulianto (kiri) memantau penyekatan arus lalu lintas saat perayaan malam pergantian tahun di kawasan pertigaan Gereja Rehoboth, Kota Ambon, Jumat (1/1/2021) dini hari. Tim gabungan Polri-TNI menyekat delapan kawasan di Kota Ambon untuk menghindari kerumunan warga yang dapat memicu penyebaran virus COVID-19. (FOTO ANTARA/Jimmy Ayal)
Karo Ops Polda Maluku Kombes Pol Antonius Wantri Yulianto yang memimpin pengamanan di kawasan tersebut mengatakan penutupan sejumlah ruas ruas jalan dimaksudkan untuk mencegah kerumunan warga dan penumpukkan kendaraan di pusat kota Ambon.

"Penyekatan ruas jalan ini juga untuk mencegah aksi warga melakukan pawai kendaraan bermotor di pusat kota," katanya.

Penyekatan secara ketat dilakukan di delapan ruas jalan di Kota Ambon yakni di jembatan Mardika - Batu Merah dan Ongoliong, Kecamatan Sirimau yang merupakan jalur utama untuk ke pusat kota.

Kawasan Ahuru merupakan jalur alternatif bagi warga dari kawasan Air Kuning, Kebun Cengkeh dan Galunggung untu masuk ke pusat kota dan kawasan Jembatan Merah Putih (JMP) terutama di Desa Galala, Kecamatan Baguala maupun dari Arah Desa Poka dan Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon.

Selain itu, penyekatan juga dilakukan secara ketat di depan Polsek Baguala di Desa Passo untuk menutup ruang bagi warga yang datang dari desa-desa di Salahutu serta penyekatan di pertigaan Telaga Kodok untuk warga dari jazirah Leihitu dan Leihitu Barat.

Sedangkan di Kecamatan Nusaniwe, penyekatan ketat dilakukan di pertigaan Gereja Rehoboth yang menghubungkan kawasan Kudamati dan Air Salobar serta Semenanjung Nusaniwe, di samping di kawasan Soabali khususnya di stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pohon Pule.

Perayaan malam pergantian tahun di Kota Ambon dan sekitarnya masih diwarnai kembang api dan bunyi petasan, kendati tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya serta dentangan lonceng gereja, beduk masjid dan sirine kapal yang sedang lego jangkar di Teluk Ambon.

Gubernur Maluku Murad Ismail bersama Forkopimda serta pimpinan instansi teknis Pemprov Maluku ikut memantau perkembangan pergantian tahun dari Tribun lapangan Merdeka.

Sedangkan Wali kota Ambon Richard Louhenapessy, Wakil Wali Kota Syarief Hadler, Sekkot Anthony Latuheru dan pimpinan SKPD Kota Ambon, memantau malam pergantian tahun dengan berkeliling di setiap kecamatan di ibu kota provinsi Maluku tersebut.




 

Pewarta : Jimmy Ayal
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024