Bantul (ANTARA) - Pasien konfirmasi positif COVID-19 yang sembuh di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam 24 jam terakhir bertambah 106 orang, sehingga total angka kesembuhan dari infeksi virus corona baru tersebut per Sabtu (2/1) menjadi 2.635 orang.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi pada Sabtu (2/1) malam menyebut kasus konfirmasi sembuh itu terbanyak berasal dari Kecamatan Sewon 23 orang, disusul Kecamatan Bantul 22 orang, dan Kecamatan Sedayu 10 orang.
Selanjutnya dari Kecamatan Banguntapan sembilan orang, Kasihan sembilan orang, Pandak tujuh orang, Pleret tujuh orang, Jetis enam orang, Srandakan lima orang, Pajangan tiga orang, Bambanglipuro dua orang, Piyungan dua orang, dan Sanden satu orang.
Sementara untuk pasien COVID-19 baru bertambah 75 orang, dari Kecamatan Bantul 17 orang, Sewon 16 orang, Imogiri 10 orang, Sanden delapan orang, Banguntapan lima orang, Kasihan lima orang, Pajangan tiga orang, Pleret tiga orang, Sedayu tiga orang, Kretek dua orang, kemudian dari Pandak, Jetis dan Dlingo masing-masing satu orang.
Dengan demikian total kasus positif terpapar COVID-19 di Bantul secara akumulasi hingga Sabtu (2/1) berjumlah 3.307 orang.
Sedangkan untuk pasien COVID-19 yang meninggal bertambah satu orang dari Kecamatan Kretek, sehingga total kasus positif meninggal berjumlah 92 orang.
Dengan begitu, pasien COVID-19 aktif domisili Bantul yang masih menjalani isolasi dan perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan di wilayah Bantul per Sabtu berjumlah 580 orang.
Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 Kecamatan Banguntapan Bantul Fauzan Muarifin mengharapkan bila ada yang terkonfirmasi positif COVID-19 maka jujurlah dan segera melapor secara berjenjang melalui rukun tetangga (RT), dukuh, satgas kelurahan dan seterusnya.
"Dengan demikian akan dapat dilakukan tracing kontak erat dan pencegahan penularan kepada yang lain, warga sekitar juga akan lebih besar dalam memberikan empati, bisa berupa doa, dukungan, logistik dan sebagainya," katanya.
Fauzan yang juga Camat Banguntapan mengatakan, satgas dan relawan pun akan lebih mudah dalam merespon dan melakukan tindakan yang dibutuhkan.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi pada Sabtu (2/1) malam menyebut kasus konfirmasi sembuh itu terbanyak berasal dari Kecamatan Sewon 23 orang, disusul Kecamatan Bantul 22 orang, dan Kecamatan Sedayu 10 orang.
Selanjutnya dari Kecamatan Banguntapan sembilan orang, Kasihan sembilan orang, Pandak tujuh orang, Pleret tujuh orang, Jetis enam orang, Srandakan lima orang, Pajangan tiga orang, Bambanglipuro dua orang, Piyungan dua orang, dan Sanden satu orang.
Sementara untuk pasien COVID-19 baru bertambah 75 orang, dari Kecamatan Bantul 17 orang, Sewon 16 orang, Imogiri 10 orang, Sanden delapan orang, Banguntapan lima orang, Kasihan lima orang, Pajangan tiga orang, Pleret tiga orang, Sedayu tiga orang, Kretek dua orang, kemudian dari Pandak, Jetis dan Dlingo masing-masing satu orang.
Dengan demikian total kasus positif terpapar COVID-19 di Bantul secara akumulasi hingga Sabtu (2/1) berjumlah 3.307 orang.
Sedangkan untuk pasien COVID-19 yang meninggal bertambah satu orang dari Kecamatan Kretek, sehingga total kasus positif meninggal berjumlah 92 orang.
Dengan begitu, pasien COVID-19 aktif domisili Bantul yang masih menjalani isolasi dan perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan di wilayah Bantul per Sabtu berjumlah 580 orang.
Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 Kecamatan Banguntapan Bantul Fauzan Muarifin mengharapkan bila ada yang terkonfirmasi positif COVID-19 maka jujurlah dan segera melapor secara berjenjang melalui rukun tetangga (RT), dukuh, satgas kelurahan dan seterusnya.
"Dengan demikian akan dapat dilakukan tracing kontak erat dan pencegahan penularan kepada yang lain, warga sekitar juga akan lebih besar dalam memberikan empati, bisa berupa doa, dukungan, logistik dan sebagainya," katanya.
Fauzan yang juga Camat Banguntapan mengatakan, satgas dan relawan pun akan lebih mudah dalam merespon dan melakukan tindakan yang dibutuhkan.