Jayapura (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura mengklaim pihaknya kini telah memiliki gedung pelayanan jantung terpadu yang diharapkan dapat segera dioperasikan.
Direktur RSUD Jayapura, Papua drg. Aloysius Giyai di Jayapura, Minggu, mengatakan karena telah rampung pada akhir Desember 2020 pembangunannya maka diharapkan pada 2021 dapat dioperasikan.
"Berkat dukungan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang memberikan rekomendasi, pekerjaan fisik ini tetap berjalan," katanya.
Menurut Aloysius, dalam pembahasan dengan TAPD waktu lalu, agak sedikit alot juga, apakah dana pembangunan ini harus dikembalikan atau tetap dilanjutkan pekerjaannya.
"Karena ada kekhawatiran dengan waktu yang sangat singkat, apakah akan terserap dengan maksimal dalam pekerjaan fisik yang dilakukan," ujarnya.
Dia menjelaskan namun karena ada pengalaman menjabat sebagai kepala SKPD di tingkat provinsi selama hampir 12 tahun, sehingga pihaknya memberikan jaminan akhirnya pekerjaan tersebut berhasil diselesaikan.
"Dengan monitoring, pengawasan dan pengendalian yang dilakukan, yang mana hampir dilakukan empat kali dalam satu hari, akhirnya dengan pekerjaan pembangunan yang dibagi dalam tiga shift, ditambah kualitas pekerjaan dijaga dengan baik, maka gedung pelayanan jantung terpadu tersebut dapat segera dioperasikan," katanya lagi.
Dia menambahkan tinggal beberapa bagian minor saja yang perlu diselesaikan sesuai kontrak, sedangkan untuk instalasi oksigen sentral, "mechanical dan electrical system", serta instalasi kelistrikan, air, dan elevator sudah dituntaskan, sehingga tinggal penyelesaian hal-hal kecil di bagian dalam saja.
Direktur RSUD Jayapura, Papua drg. Aloysius Giyai di Jayapura, Minggu, mengatakan karena telah rampung pada akhir Desember 2020 pembangunannya maka diharapkan pada 2021 dapat dioperasikan.
"Berkat dukungan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang memberikan rekomendasi, pekerjaan fisik ini tetap berjalan," katanya.
Menurut Aloysius, dalam pembahasan dengan TAPD waktu lalu, agak sedikit alot juga, apakah dana pembangunan ini harus dikembalikan atau tetap dilanjutkan pekerjaannya.
"Karena ada kekhawatiran dengan waktu yang sangat singkat, apakah akan terserap dengan maksimal dalam pekerjaan fisik yang dilakukan," ujarnya.
Dia menjelaskan namun karena ada pengalaman menjabat sebagai kepala SKPD di tingkat provinsi selama hampir 12 tahun, sehingga pihaknya memberikan jaminan akhirnya pekerjaan tersebut berhasil diselesaikan.
"Dengan monitoring, pengawasan dan pengendalian yang dilakukan, yang mana hampir dilakukan empat kali dalam satu hari, akhirnya dengan pekerjaan pembangunan yang dibagi dalam tiga shift, ditambah kualitas pekerjaan dijaga dengan baik, maka gedung pelayanan jantung terpadu tersebut dapat segera dioperasikan," katanya lagi.
Dia menambahkan tinggal beberapa bagian minor saja yang perlu diselesaikan sesuai kontrak, sedangkan untuk instalasi oksigen sentral, "mechanical dan electrical system", serta instalasi kelistrikan, air, dan elevator sudah dituntaskan, sehingga tinggal penyelesaian hal-hal kecil di bagian dalam saja.