Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mensosialisasikan program keluarga berencana (KB) ke 139 kampung di lima kelurahan.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Jayapura Yos Levie Yoku di Sentani, Minggu, mengatakan program keluarga berencana merupakan kebijakan nasional dalam rangka mensejahterakan masyarakat Indonesia khususnya di Papua.
“Keluarga berencana atau KB bukan membatasi orang melahirkan namun mengatur jarak kehamilan ibu sehingga kesehatan dan perekonomian keluarga terjaga,” katanya.
Menurut dia, setiap sosialisasi pihaknya selalu mengingatkan kepada pasangan suami istri di kampung-kampung mengenai mengatur jarak kehamilan.
“Budaya dan adat di Papua terkadang tidak berpihak kepada perempuan, karena ketika sudah bayar emas kawin maka tugas perempuan hanya melahirkan terus menerus dan mengurus keluarga,” ujarnya.
Dia menjelaskan pemahaman atau minsed masyarakat di kampung harus secara bertahap diubah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Setiap pasangan harus merencanakan baik tentang kehamilan supaya bayi dan ibunya memperoleh makanan bergizi sehingga anaknya terhindar dari stunting atau pertumbuhan lambat,” katanya.
Dia menambahkan bahwa berbicara keluarga berencana berkaitan erat dengan kesehatan ibu dan anak serta program pencegahan stunting.
“Semakin ibu sehat saat mengandung maka anak yang dilahirkan akan bertumbuh secara normal dan memiliki kesehatan baik selama masa pertumbuhannya,” ujar dia.