Makassar (ANTARA) - Peluncuran program Donor Plasma BUMN untuk Indonesia di Kantor UDD PMI Makassar, Senin, diikuti dua penyintas COVID-19 yang seluruhnya merupakan pegawai PT Semen Tonasa (Persero).
Kepala UDD PMI Kota Makassar dr Sukmawati di Makassar, mengaku begitu bersyukur dengan adanya program donor plasma konvalesen dari para pegawai dan keluarga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Sebenarnya ada 13 penyintas COVID-19 yang kami terima dari BUMN, namun setelah pemeriksaan ternyata hanya dua yang lolos (memenuhi syarat sebagai pendonor)," katanya.
Ia menjelaskan untuk program Donor Plasma BUMN Untuk Negeri bersama PMI yang diluncurkan secara serentak di 15 provinsi ini diikuti seluruh BUMN yang ada di daerah itu diantaranya PT Semen Tonasa, PT Kima, PT Virama Karya serta perbankan BUMN.
"Untuk menjadi penyintas COVID-19 memang tidak mudah karena harus melalui berbagai tahapan. Seperti PT Virama Karya yang mengirim 7 orang, namun tidak satupun yang lolos," ujarnya.
Plt. Direktur Utama PT Kima Muhammad Mahmud mengatakan pihaknya mengirim satu orang calon penyintas untuk program donor plasma, namun ternyata dinyatakan tidak lolos sebagai pendonor.
Program ini sendiri, kata dia, merupakan peluang bagi PT Kima untuk berbakti kepada negara dan melakukan kegiatan kemanusiaan yang memang begitu dibutuhkan saat ini.
"Seperti yang kita dengar pada pembukaan Ketua PMI bahwa donor plasma konvalesen ini memberikan tingkat kesembuhan hingga 90 persen. Ini sangat positif dan kami dari BUMN ikut andil melalui program ini," ucapnya.*
Kepala UDD PMI Kota Makassar dr Sukmawati di Makassar, mengaku begitu bersyukur dengan adanya program donor plasma konvalesen dari para pegawai dan keluarga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Sebenarnya ada 13 penyintas COVID-19 yang kami terima dari BUMN, namun setelah pemeriksaan ternyata hanya dua yang lolos (memenuhi syarat sebagai pendonor)," katanya.
Ia menjelaskan untuk program Donor Plasma BUMN Untuk Negeri bersama PMI yang diluncurkan secara serentak di 15 provinsi ini diikuti seluruh BUMN yang ada di daerah itu diantaranya PT Semen Tonasa, PT Kima, PT Virama Karya serta perbankan BUMN.
"Untuk menjadi penyintas COVID-19 memang tidak mudah karena harus melalui berbagai tahapan. Seperti PT Virama Karya yang mengirim 7 orang, namun tidak satupun yang lolos," ujarnya.
Plt. Direktur Utama PT Kima Muhammad Mahmud mengatakan pihaknya mengirim satu orang calon penyintas untuk program donor plasma, namun ternyata dinyatakan tidak lolos sebagai pendonor.
Program ini sendiri, kata dia, merupakan peluang bagi PT Kima untuk berbakti kepada negara dan melakukan kegiatan kemanusiaan yang memang begitu dibutuhkan saat ini.
"Seperti yang kita dengar pada pembukaan Ketua PMI bahwa donor plasma konvalesen ini memberikan tingkat kesembuhan hingga 90 persen. Ini sangat positif dan kami dari BUMN ikut andil melalui program ini," ucapnya.*