Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B) mengklaim hingga kini belum melakukan pelayanan di Kabupaten Intan Jaya karena berbagai faktor, salah satunya  masalah keamanan.

Senior Manager Perencanaan PT PLN UIWP2B Lambas Pasaribu, di Jayapura, Rabu, mengatakan selain faktor keamanan, sulitnya mobilisasi peralatan menjadi dua penyebab utama belum terlayaninya listrik di Kabupaten Intan Jaya.

"Pembicaraan dengan pemerintah daerah setempat untuk PLN masuk beroperasi di Intan Jaya sudah dirintis dengan pemkab dari 2018," katanya.

Menurut Lambas, pembicaraan sudah sampai tahap finalisasi, namun karena ada kendala keamanan, sehingga prosesnya terhenti.

"PLN dipastikannya siap melistriki Kabupaten Intan Jaya bila situasi keamanan telah kondusif," ujarnya.

Dia menjelaskan pada prinsipnya PLN sangat terbuka untuk membahas kembali rencana ini bila kondisi Intan Jaya sudah mulai kondusif.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya mengklaim mesin pembangkit listrik miliknya sudah hampir dua tahun tidak bisa dioperasionalkan karena ada komponen mesin yang dicuri.

Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengatakan pemerintah daerah setempat memiliki sebuah mesin pembangkit yang digunakan untuk melistriki Sugapa, namun kondisinya kini tidak bisa dioperasionalkan.

"Selain itu, kami sudah berkoordinasi dengan PT. PLN (Persero) agar ke depan, perusahaan milik negara tersebut yang akan mengelola jaringan kelistrikan di Intan Jaya," katanya.

Dia menambahkan pihaknya kini sedang membangun komunikasi dengan PLN yang akan mengelolanya.
 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024