Jakarta (ANTARA) - Indonesian Dangdut Coffee House (IDCH), sebuah wahana forum diskusi untuk mempromosikan musik dangdut dan kopi Indonesia telah diresmikan di New York, Amerika Serikat.
IDCH yang digagas oleh Konsul Jenderal RI di New York, DR Arifi Saiman, MA bersama dengan pedangdut Fitri Carlina ini juga mendapat dukungan dari Rhoma Irama, Dangdut in America, dan WEPOC (We People of Culture), yang juga siap meluncurkan Café Dangdut pada bulan Mei mendatang.
“Ini semua adalah dalam rangka membumikan musik dangdut di Amerika Serikat. Dangdut adalah kekuatan kita, Dangdut adalah kebanggaan kita. Maju dangdut Indonesia," kata Arifi Saiman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Meskipun di tengah pandemi, acara peresmian ini diselenggarakan mengikuti protokol kesehatan dan diramaikan oleh penampilan dari Rhoma Irama, Eskoh ft. Fitri Karlina, Farees Kaleemah bersama Dangdut in America, dan Dangdut Cowboys asuhan Prof. Andrew Weinthraub.
Acara ini juga dihadiri oleh seluruh kepala perwakilan RI di Amerika Serikat serta Wakil Duta Besar RI Iwan Freddy Hari Susanto dari Washington, D.C. secara daring.
Selain itu, ada juga nama .usisi senior James F. Sundah, Ketua Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) di AS Rissa Asnan yang juga merupakan pendiri Dangdut in America, Romy Sembiring dari WEPOC, Nini Carlina, Thomas Djorghi, pianis Tasya Rifalia, dan jajaran pengurus PAMMI di Jakarta.
Arifi Saiman juga mengatakan bahwa ia optimistis dangdut akan mendapatkan pengakuan resmi dari badan PBB UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.
“Ayo, mari kita sama-sama memperjuangkan dangdut untuk mendapatkan pengakuan dunia sebagai budaya kita, supaya dangdut jadi warisan dunia,” ujar Arifi Saiman.
Musisi senior James F. Sundah yang juga hadir pada acara ini menyampaikan harapan agar musisi dangdut bisa mendapatkan apresiasi atas karya mereka.
“Saya berharap melalui acara ini, para seniman musik dangdut dapat memperoleh apresiasi hak cipta dan hak terkaitnya,” imbuh James F. Sundah yang juga merupakan salah seorang Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).
IDCH yang digagas oleh Konsul Jenderal RI di New York, DR Arifi Saiman, MA bersama dengan pedangdut Fitri Carlina ini juga mendapat dukungan dari Rhoma Irama, Dangdut in America, dan WEPOC (We People of Culture), yang juga siap meluncurkan Café Dangdut pada bulan Mei mendatang.
“Ini semua adalah dalam rangka membumikan musik dangdut di Amerika Serikat. Dangdut adalah kekuatan kita, Dangdut adalah kebanggaan kita. Maju dangdut Indonesia," kata Arifi Saiman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Meskipun di tengah pandemi, acara peresmian ini diselenggarakan mengikuti protokol kesehatan dan diramaikan oleh penampilan dari Rhoma Irama, Eskoh ft. Fitri Karlina, Farees Kaleemah bersama Dangdut in America, dan Dangdut Cowboys asuhan Prof. Andrew Weinthraub.
Acara ini juga dihadiri oleh seluruh kepala perwakilan RI di Amerika Serikat serta Wakil Duta Besar RI Iwan Freddy Hari Susanto dari Washington, D.C. secara daring.
Selain itu, ada juga nama .usisi senior James F. Sundah, Ketua Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) di AS Rissa Asnan yang juga merupakan pendiri Dangdut in America, Romy Sembiring dari WEPOC, Nini Carlina, Thomas Djorghi, pianis Tasya Rifalia, dan jajaran pengurus PAMMI di Jakarta.
Arifi Saiman juga mengatakan bahwa ia optimistis dangdut akan mendapatkan pengakuan resmi dari badan PBB UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.
“Ayo, mari kita sama-sama memperjuangkan dangdut untuk mendapatkan pengakuan dunia sebagai budaya kita, supaya dangdut jadi warisan dunia,” ujar Arifi Saiman.
Musisi senior James F. Sundah yang juga hadir pada acara ini menyampaikan harapan agar musisi dangdut bisa mendapatkan apresiasi atas karya mereka.
“Saya berharap melalui acara ini, para seniman musik dangdut dapat memperoleh apresiasi hak cipta dan hak terkaitnya,” imbuh James F. Sundah yang juga merupakan salah seorang Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).