Jakarta (ANTARA) -
Rakyat Indonesia harus bangga karena telah memproduksi Kapal selam yang dibuat PT. PAL Indonesia yang bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan kembali memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) TNI Angkatan Laut.
Kapal Selam yang diberi nama Alugoro-405 kemudian diserahterimakan oleh DSME kepada Kementerian Pertahanan, selanjutnya diserahkan kepada Mabes TNI dan berturut turut kepada Mabes TNI AL dan Pangkoarmada II selaku pengguna, di PT. PAL Indonesia, Surabaya, Rabu.
Dalam prosesi penandatanganan Berita Acara Serah Terima Kapal Selam tersebut, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dalam sambutannya mengapresiasi pembangunan kapal selam buatan dalam negeri itu.
"Ini sebagai tonggak historis di mana untuk pertama kalinya galangan kapal milik perusahaan nasional, PT. PAL berhasil ikut serta dalam produksi kapal selam," kata Prabowo dalam siaran persnya.
Menurut dia, perlu disadari bahwa pentingnya pembangunan pertahanan Indonesia.
"Kita sedang membangun kemampuan pertahanan kita. Bukan karena kita ingin gagah-gagahan. Bukan karena kita ingin mengancam siapa pun. Tidak. Berkali-kali, turun temurun dari pendiri bangsa kita, kita tegaskan bahwa bangsa Indonesia cinta damai, tapi lebih cinta kemerdekaan," ujar mantan Danjen Kopassus ini menegaskan.
Di hadapan seluruh tamu undangan, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menjaga kedaulatan, melindungi segenap tumpah darah, kesatuan dan keutuhan wilayah dari ancaman tentara negara asing.
"Hari ini merupakan selangkah ke depan bagi kita semua untuk membangun tentara kita ke arah yang lebih kuat lagi," ujarnya.
Melalui perencanaan strategis mengenai modernisasi alutsista, Menhan Prabowo mengatakan sesuai amanah Presiden Jokowi telah memerintahkan bahwa seluruh industri pertahanan dalam negeri wajib diikutsertakan dalam proses peremajaan seluruh alat pertahanan negara.
Mantan Pangkostrad ini menjelaskan bahwa alat pertahanan banyak yang sudah tua dan sudah saatnya diremajakan. Untuk itu, peran dari industri pertahanan akan sangat diharapkan.
"Kita harap peran serta, inisiatif, kerja keras teknolog-teknolog kita, sarjana-sarjana kita, cendekiawan kita, dari ahli-ahli kita. Kita harap semua bersatu untuk kerja keras," tutur-nya.
Pengadaan Kapal Selam Alugoro-405 merupakan salah satu program pembangunan kekuatan pertahanan khususnya Matra Laut.
Sebelum Alugoro-405, Kemhan telah serahterimakan kapal selam pertama KRI Nagapasa-403 dan kapal selam kedua KRI Ardadedali-404 yang dibangun di Korea kepada TNI AL.
Dengan telah diserahterimakannya Kapal Selam Alugoro-405 ini, Menhan Prabowo yakin bahwa kapal selam ketiga pesanan Kemhan tersebut dapat memperkuat Alutsista TNI khususnya di jajaran TNI AL.
Hal ini juga turut menjadi capaian membanggakan sekaligus meningkatkan "deterrent effect" bagi pertahanan negara Indonesia yang menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam.
Pembangunan kapal selam ini mengikutsertakan proses transfer of technology kepada PT PAL Indonesia (Persero).
Hadir menyaksikan penandatangan Berita Acara Serah Terima Kapal Selam KRI Alugoro-405, Menteri Pertahanan, Minister for the Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korsel Gang Eun-Ho, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Dubes Korsel untuk Indonesia Park Tae-sung.
Selain itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, Irjen Kemhan Letjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, Kabaranahan Kemhan RI Marsda TNI Yusuf Jauhari serta sejumlah pejabat Kemhan, serta beberapa pejabat perwakilan dari instansi terkait lainnya.