Wamena (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan mendorong eksistensi Gerakan Pramuka dengan membantu menggelar musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) persiapan pembentukan Kwarda Papua Pegunungan.
“Kegiatan ini sebagai upaya untuk terus menjaga eksistensi dan keberlanjutan Gerakan Pramuka Kwarda di Papua Pegunungan,” kata Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Pegunungan Wasuok D Siep di Wamena, Minggu.
Ia mengatakan kegiatan pramuka sangat positif dalam pembentukan karakter generasi muda di daerah ini.
Menurut Sekda Wasuok, kegiatan musdalub juga untuk meningkatkan kualitas program kerja gerakan pramuka di masa yang akan datang.
Provinsi Papua dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2022 yang merupakan satu dari delapan daerah otonomi baru (DOB) di Tanah Papua yang telah berusia tiga tahun.
“Musdalub Kwarda Gerakan Pramuka Papua Pegunungan dimana pembentukannya sesuai amanat rapat kerja nasional atau Rakernas pada 13 Februari 2025,” ujarnya.
Dikatakan, Papua Pegunungan merupakan DOB yang terbentuk sejak 2022. Untuk itu membutuhkan wadah kepemimpinan untuk mewujudkan Gerakan Pramuka Kwarda Papua selama ini.
“Programnya telah diarahkan pada peningkatan pembangunan pemuda Papua,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kebijakan Kwarda yang telah ada dapat dilanjutkan dan dikembangkan sehingga semakin dirasakan manfaat bagi warga Papua Pegunungan.
Dia menjelaskan gerakan Pramuka harus menjadi wadah untuk membangun karakter guna menempah mental terutama bagi generasi muda Papua Pegunungan.
“Sebagai generasi penerus kepemudaan dan pemegang tongkat estafet kepemimpinan daerah serta bangsa,” ujarnya.
Tidak hanya memiliki ilmu, kata dia, pengetahuan yang tinggi serta harus mengimbangi karakter yang kuat, mental tangguh serta akhlak yang baik dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
“Gerakan Pramuka Kwarda Papua Pegunungan dituntut untuk menempa kadernya untuk memiliki karakter dan akhlak yang baik. Selain menjadi pendidikan informal, Pramuka juga harus terus menekankan kadernya terus membangun kompetensi yang baik cerdas dalam ilmu pengetahuan,” katanya.
Dengan demikian, kata dia, kelak kader Pramuka memiliki kompetensi yang baik, karakter yang kuat, tangguh sehingga akan memiliki daya saing yang mampu bersaing bukan hanya di tingkat Papua Pegunungan namun di tingkat nasional bahkan internasional.
Sementara itu Ketua Kwarda Papua Christina R.I.I Mano mengatakan kegiatan ini dilakukan mengingat adanya DOB di Tanah Papua termasuk Papua Pegunungan.
“Dengan adanya DOB maka semua organisasi yang berkaitan tentu harus memulainya dengan yang baru. Oleh karena itu kami dari Gerakan Pramuka Kwarda Papua akan menggelar musyawarah daerah,” ujarnya.
Christina mengapresiasi kepada Pemprov Papua Pegunungan yang sudah memfasilitasi organisasi ini boleh tumbuh dan berkembang di daerah ini.
“Setelah kami menggelar rapat kerja daerah memutuskan bersama bahwa musyawarah daerah dilaksanakan apabila provinsi tersebut sudah memiliki gubernur definitif,” terangnya.
Kegiatan ini, kata dia, pertama dilaksanakan di Papua Selatan dan kedua di Papua Pegunungan.
Dia berharap kepada pemerintah daerah baik provinsi maupun delapan kabupaten dapat mendukung gerakan Pramuka.
“Pembinaan generasi muda Papua Pegunungan melalui gerakan Pramuka perlu ditingkatkan,” katanya.