Jayapura (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua Semuel Siriwa mengatakan pihaknya terus mendorong peningkatan olahan produk pangan lokal dari masyarakat setempat misalnya sagu.

"Olahan produk dari pangan lokal seperti sagu ini dikembangkan oleh industri rumah tangga," kata Semuel Siriwa di Jayapura, Jumat.

Menurut Siriwa, ke depannya pangan lokal yang diolah oleh industri rumah tangga tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, juga dalam rangka menyambut PON XX pada 2021 di Provinsi Papua.

"Kami terus mendorong ketersediaan pangan lokal sesuai dengan arahan Gubernur Papua dan mencukupi kebutuhan masyarakat setempat," ujarnya.

Sementara itu, pengelola UKM Nahi Ndha Wari yakni tepung sagu dan olahannya Magdalena Toto mengatakan untuk pangan lokal berupa sagu, dirinya sudah menyiapkan produk tersendiri mulai dari tepung sagu, es krim sagu dan juga aneka kukis dari sagu.

"Saya sudah menekuni usaha olahan sagu ini selama empat tahun, awalnya hanya sebatas tepung sagu saja, akan tetapi sekarang sudah berkembang menjadi es krim dan juga kukis,” kata Nahi Ndha Wari.

Dia menjelaskan produk olahan tersebut juga sudah dipasarkan di beberapa supermarket dan toko lainnya, meski baru tepung sagu saja, namun hal tersebut sudah sangat membantu dirinya dalam memperkenalkan pangan lokal Papua.

"Satu kemasan tepung sagu Rp30 ribu per kilo gram, es krim sagu Rp10 ribu per cangkir dan kukis sagu Rp50 ribu per toples, di mana memiliki beragam rasa," ujarnya.

 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024