Banjarmasin (ANTARA) - Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan, yakni, Kota Banjarmasin kembali dilanda air pasang cukup tinggi hingga memicu bencana banjir di sejumlah wilayah yang tingginya antara 5 sampai 10 cm.
Genangan banjir seperti terpantau di Jalan Lambung Mangkurat, pusat Kota Banjarmasin, di mana ada perkantoran DPRD Kota Banjarmasin yang halamannya hampir seluruhnya tergenang air pada Selasa siang.
Di wilayah Banua Anyar, Banjarmasin Timur terpantau pula hari ini air deras masuk ke daerah kepemukiman warga, sebab daerah tersebut berdekatan dengan sungai Martapura.
"Sejak pukul 12.00 WITA tadi hingga pukul 16,00 WITA ini air sungai Martapura mengalami pasang tinggi hingga meluap," ujar Abdullah, salah seorang warga Banua Anyar.
Menurut dia, air pasang di Sungai Martapura ini sudah terjadi beberapa hari ini, namun setelah beberapa jam air kembali surut, genangan pun mulai turun pula.
"Kami pun waspada ini, sebab khawatirnya seperti banjir besar kemarin (pertengahan bulan Januari), air pasang seperti ini juga," paparnya.
Kabid Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathony membenarkan kondisi air pasang tidak normal kembali terjadi di Banjarmasin dalam beberapa hari belakangan.
"Air pasang dari laut cukup tinggi masuk ke Sungai Martapura hingga meluap," tuturnya.
Namun pantauan tidak terlalu mengkhawatirkan hingga seperti terjadi banjir besar yang melanda pada pertengahan bulan Januari awal tahun tadi, tapi semua tetap harus waspada.
Pihaknya pun sudah mengerahkan kembali pasukan turbo untuk membersihkan saluran drainase, dan mengoptimalkan sungai-sungai kecil. Pekerjaannya pun tidak hanya membersihkan sumbatan saja, tapi juga mengeruk lumpurnya.
Menurut dia, pembersihan Itu sudah dijadwalkan dan dilakukan sejak awal Januari tadi, meskipun tak dapat dipungkiri, akhir-akhir ini sejumlah kawasan diketahui mulai kembali tergenang.
"Karena kalau dari data tinggi pasang yang biasanya terjadi di Kota Banjarmasin, tak sampai menggenang. Artinya, Sungai Martapura saat ini terpengaruh air kiriman. Kita sama-sama berharap semoga di hulu tidak hujan deras lagi," harapnya.
Ia memaparkan, setidaknya ada tiga kecamatan yang dianggap rawan dan perlu diwaspadai karena berpotensi banjir, yakni Kecamatan Banjarmasin Barat, Banjarmasin Timur dan Banjarmasin Selatan.
Genangan banjir akibat air pasang saat ini di Kota Banjarmasin. ANTARA/Sukarli
Genangan banjir seperti terpantau di Jalan Lambung Mangkurat, pusat Kota Banjarmasin, di mana ada perkantoran DPRD Kota Banjarmasin yang halamannya hampir seluruhnya tergenang air pada Selasa siang.
Di wilayah Banua Anyar, Banjarmasin Timur terpantau pula hari ini air deras masuk ke daerah kepemukiman warga, sebab daerah tersebut berdekatan dengan sungai Martapura.
"Sejak pukul 12.00 WITA tadi hingga pukul 16,00 WITA ini air sungai Martapura mengalami pasang tinggi hingga meluap," ujar Abdullah, salah seorang warga Banua Anyar.
Menurut dia, air pasang di Sungai Martapura ini sudah terjadi beberapa hari ini, namun setelah beberapa jam air kembali surut, genangan pun mulai turun pula.
"Kami pun waspada ini, sebab khawatirnya seperti banjir besar kemarin (pertengahan bulan Januari), air pasang seperti ini juga," paparnya.
Kabid Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathony membenarkan kondisi air pasang tidak normal kembali terjadi di Banjarmasin dalam beberapa hari belakangan.
"Air pasang dari laut cukup tinggi masuk ke Sungai Martapura hingga meluap," tuturnya.
Namun pantauan tidak terlalu mengkhawatirkan hingga seperti terjadi banjir besar yang melanda pada pertengahan bulan Januari awal tahun tadi, tapi semua tetap harus waspada.
Pihaknya pun sudah mengerahkan kembali pasukan turbo untuk membersihkan saluran drainase, dan mengoptimalkan sungai-sungai kecil. Pekerjaannya pun tidak hanya membersihkan sumbatan saja, tapi juga mengeruk lumpurnya.
Menurut dia, pembersihan Itu sudah dijadwalkan dan dilakukan sejak awal Januari tadi, meskipun tak dapat dipungkiri, akhir-akhir ini sejumlah kawasan diketahui mulai kembali tergenang.
"Karena kalau dari data tinggi pasang yang biasanya terjadi di Kota Banjarmasin, tak sampai menggenang. Artinya, Sungai Martapura saat ini terpengaruh air kiriman. Kita sama-sama berharap semoga di hulu tidak hujan deras lagi," harapnya.
Ia memaparkan, setidaknya ada tiga kecamatan yang dianggap rawan dan perlu diwaspadai karena berpotensi banjir, yakni Kecamatan Banjarmasin Barat, Banjarmasin Timur dan Banjarmasin Selatan.