Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berharap putra dan putri orang asli Papua memanfaatkan peluang belajar yang dibiayai pemerintah melalui program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) 2021.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Dance Yulian Flassy di Jayapura, Sabtu, mengatakan hal ini adalah program afirmasi, karena itu diutamakan bagi masyarakat yang kurang mampu, khususnya Orang Asli Papua (OAP).

"Lalu pemerintah kabupaten atau kota dalam seleksi harus benar-benar melihat anak Papua yang mempunyai kualitas baik dan berpotensi," katanya.

Menurut Dance, pemerintah kabupaten atau kota juga harus memperhatikan dan memberi dukungan untuk anak-anak didiknya yang sedang melaksanakan studi atau kuliah.

"Selanjutnya, perlu juga ada orang tua asuh bagi peserta program di 86 perguruan tinggi yang menjadi lokasi pendidikan tinggi program ADIK maupun ADEM," ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya juga memberikan motivasi dan semangat bagi calon peserta ADEM dan ADIK jika terpilih agar belajar dengan baik, sungguh-sungguh serta takut akan Tuhan, sehingga ke depan akan menjadi pemuda dan pemudi yang tangguh, pemimpin daerah pada masa yang akan datang.

Senada dengan Dance Yulian Flassy, Yonny Koesmaryono Tim Teknis Pusdatin Kemenristikdikti mengatakan pemerintah menyediakan kuota sebanyak 1000 orang bagi Papua dan Papua Barat.

"Kuota untuk Provinsi Papua adalah sebanyak 631 orang , terdiri dari 350 orang dari jalur seleksi OAP umum, 256 siswa program ADEM yang lulus dan lanjut ke program ADIK kemudian 25 orang jalur mandiri," katanya.

Dia menambahkan pihaknya terus melakukan sosialisasi agar kuota yang sudah disediakan ini dapat digunakan dengan baik oleh putra dan putri asli Bumi Cenderawasih.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024