Jayapura (ANTARA) - Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Provinsi Papua memprioritaskan pelatihan tenaga kerja di bidang otomotif dan teknologi informasi (IT) pada masa pandemi COVID-19.
Kepala Seksi Penyelenggara BLKI Provinsi Papua Batseiba Pepuho di Jayapura, Senin, mengatakan bidang-bidang ini memiliki peminat yang tinggi, khususnya pada masa pandemi COVID-19.
"Di tengah pandemi COVID-19, kami tidak melakukan pelatihan dengan sistem menginap melainkan para peserta masing-masing datang dari rumah setelah menerima materi kemudian pulang kembali kerumah," katanya.
Menurut Batseba, untuk pendaftarannya pun, pihaknya juga menggunakan sistem daring sehingga sedapat mungkin memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"BLKI bertujuan memberikan pembekalan kepada setiap sumber daya manusia agar ketika memasuki dunia kerja dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain," ujarnya.
Dia menjelaskan namun, pihaknya juga menyayangkan fasilitas pendukung bagi kelancaran pelatihan kedua bidang ini yang tidak memadai.
"Hingga kini, kami sudah mencoba untuk mengusulkan perbaikan maupun rehab sarana dan prasarana pelatihan, namun belum ada jawaban dari Pemprov Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan meskipun fasilitas yang kini dimiliki BLKI terbatas, namun pihaknya tetap berupaya agar peserta pelatihan dapat memperoleh keahlian dan meningkatkan kemampuannya sehingga dapat tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Kepala Seksi Penyelenggara BLKI Provinsi Papua Batseiba Pepuho di Jayapura, Senin, mengatakan bidang-bidang ini memiliki peminat yang tinggi, khususnya pada masa pandemi COVID-19.
"Di tengah pandemi COVID-19, kami tidak melakukan pelatihan dengan sistem menginap melainkan para peserta masing-masing datang dari rumah setelah menerima materi kemudian pulang kembali kerumah," katanya.
Menurut Batseba, untuk pendaftarannya pun, pihaknya juga menggunakan sistem daring sehingga sedapat mungkin memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"BLKI bertujuan memberikan pembekalan kepada setiap sumber daya manusia agar ketika memasuki dunia kerja dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain," ujarnya.
Dia menjelaskan namun, pihaknya juga menyayangkan fasilitas pendukung bagi kelancaran pelatihan kedua bidang ini yang tidak memadai.
"Hingga kini, kami sudah mencoba untuk mengusulkan perbaikan maupun rehab sarana dan prasarana pelatihan, namun belum ada jawaban dari Pemprov Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan meskipun fasilitas yang kini dimiliki BLKI terbatas, namun pihaknya tetap berupaya agar peserta pelatihan dapat memperoleh keahlian dan meningkatkan kemampuannya sehingga dapat tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.