Keerom (ANTARA) - Prajurit TNI Satgas Yonif 131/BRS Kipur A Pos Skofro lama berhasil memperbaiki serta dan menyalakan kembali aliran Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) warga Kampung Skofro Distrik Arso Timur Kabupaten Keerom di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini yang sudah tiga tahun rusak tidak berfungsi..

Komandan Pos Satgas Pamtas 131/BRS di Skofro Letda Inf D.Ibrani Ginting dalam keterangan diterima ANTARA, Kamis mengatakan dengan dinyalakan kembali PLTS dilakukan satgas TNI  maka sebanyak 30 kepala keluarga masyarakat di Kampung Skofro lama yang sudah tiga tahun menggunakan penerangan seadanya sudah menikmati lagi aliran listrik dirumah untuk kebutuhan keseharian warga.

"Atas permintaan perbaikan dari Ondoapi (kepala suku) dan masyarakat kepada Satgas Pamtas 131/Brs maka Danpos Skofro lama berinisiatif untuk mencoba memperbaiki instalasi PLTS tersebut dengan mengecek kerusakannya dan kemudian memperbaikinya,"ungkapnya.

Danpos Skofro menambahkan, selama dua minggu personel Satgas Yonif 131/Brs memeriksa shelter PLTS dan instalasi listrik di rumah-rumah warga serta mengecek satu persatu komponen PLTS.

"Dalam upaya perbaikan ditemukan banyak komponen PLTS dan instalasi listrik rumah warga yang terbakar. Namun dengan usaha yang keras akhirnya komponen tersebut bisa diperbaiki sehingga PLTS bisa beroperasi kembali. Dan saya akan berusaha sekuat tenaga melayani masyarakat kampung,"ungkap Danpos Skofro. Prajurit TNI Satgas Pamtas Yonif 131/BRS kerusakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang rusak selama tiga tahun untuk difungsikan mengaliri listrik di rumah warga kammpung Skofro wilayah perbatasan RI-PNG.(ANTARA News Papua/HO-Pendam XVII/Cenderawasih)
Sementara itu, Ondoapi Kampung Skofro Yakub Kamar mengucapkan terima kasih kepada personel Satgas Pamtas Yonif 131/Brs khususnya Pos Skofro lama yang sudah memperbaiki jaringan listrik PLTS.

"Setelah tiga tahun rusak akhirnya PLTS yang rusak sekarang sudah berfungsi normal dan warga kampung Skofro bisa kembali  menikmati fasilitas listrik dirumah untuk kebutuhan keseharian,"ungkap tokoh masyarakat Yakub Kamar.



 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024